Laba turun 35%, Nissan salahkan lemahnya permintaan
A
A
A
Sindonews.com - Produsen mobil Jepang, Nissan telah mengalami penurunan laba 35 persen akibat melemahnya permintaan di seluruh pasar China, Eropa dan Amerika Serikat.
Dilansir Scotsman, Jumat (8/2/2013), perusahaan yang mempekerjakan 6.000 karyawan di pabrik Sunderland, Inggris itu mengatakan, keuntungan untuk tiga bulan hingga Desember 2012 merosot 368 juta euro, atau 5,3 persen lebih rendah dari 314,9 miliar euro.
"Kinerja Nissan di kuartal ketiga tidak memenuhi harapan kita. Ini terutama karena kondisi operasi yang sulit di Eropa untuk industri otomotif secara keseluruhan, masing-masing di China untuk mobil Jepang, dan di Amerika Serikat untuk Nissan," terang Chief Executive Nissan, Carlos Ghosn.
Diketahui, seluruh produsen mobil Jepang di China mengalami penurunan penjualan, akibat sengketa teritorial yang mendorong masa anti-Jepang dan pemboikotan pada tahun lalu.
Nissan saat ini tengah berjuang di pasar utama AS dalam menghadapi kinerja kuat dari pesaingnya, Toyota. Namun, Nissan berhasil menempel Toyota setahun penuh dengan keuntungan 2,2 miliar euro, dari penjualan 66,7 miliar euro.
Perusahaan mengatakan pada Desember akan menciptakan 1.000 lapangan kerja di Inggris sebagai bagian dari investasi 250 miliar euro pembangunan mobil baru di bawah merek premium Infinity, yang direncanakan mulai diproduksi pada 2015.
Dilansir Scotsman, Jumat (8/2/2013), perusahaan yang mempekerjakan 6.000 karyawan di pabrik Sunderland, Inggris itu mengatakan, keuntungan untuk tiga bulan hingga Desember 2012 merosot 368 juta euro, atau 5,3 persen lebih rendah dari 314,9 miliar euro.
"Kinerja Nissan di kuartal ketiga tidak memenuhi harapan kita. Ini terutama karena kondisi operasi yang sulit di Eropa untuk industri otomotif secara keseluruhan, masing-masing di China untuk mobil Jepang, dan di Amerika Serikat untuk Nissan," terang Chief Executive Nissan, Carlos Ghosn.
Diketahui, seluruh produsen mobil Jepang di China mengalami penurunan penjualan, akibat sengketa teritorial yang mendorong masa anti-Jepang dan pemboikotan pada tahun lalu.
Nissan saat ini tengah berjuang di pasar utama AS dalam menghadapi kinerja kuat dari pesaingnya, Toyota. Namun, Nissan berhasil menempel Toyota setahun penuh dengan keuntungan 2,2 miliar euro, dari penjualan 66,7 miliar euro.
Perusahaan mengatakan pada Desember akan menciptakan 1.000 lapangan kerja di Inggris sebagai bagian dari investasi 250 miliar euro pembangunan mobil baru di bawah merek premium Infinity, yang direncanakan mulai diproduksi pada 2015.
(dmd)