Ini emiten BUMN yang prospektif
A
A
A
Sindonews.com - Emiten badan usaha milik negara (BUMN) di sektor perbankan, konstruksi dan semen diprediksi akan memiliki prospek yang baik dibanding BUMN sektor lainnya.
Analis PT Infovesta utama Praska Putrantyo mengatakan, emiten BUMN di tiga sektor tersebut positif lantaran terkait dengan program pembangunan pemerintah. "BUMN dari sektor saham perbankan, konstruksi dan semen yang menurut saya masih memiliki peluang baik di tahun 2013 karena prospek ketiga sektor tersebut lebih terkait langsung pada rencana pengembangan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia dalam jangka panjang," kata dia kepada Sindonews, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, rencana pengembangan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia dalam jangka panjang bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke level 7 persen, yang mayoritas masih ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi.
Untuk sektor perbankan, Praska menuturkan, faktor pendukungnya adalah tumbuhnya kredit seiring dengan tumbuhnya ekonomi domestik, meningkatnya kinerja perbankan, terlihat dari meningkatnya loan to deposit ratio (LDR) dan terjaganya nonperforming loan (NPL).
Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan yang membaik sepanjang tahun lalu serta meningkatnya aktivitas konsumsi maupun investasi pada penyaluran kredit konsumsi dan investasi akan menyumbang pertumbuhan sektor perbankan.
Sementara sektor konstruksi, faktor pendukungnya adalah adanya kontribusi dari sektor investasi melalui pembentukan modal tetap bruto di atas 30 persen dan aliran dana investasi langsung (FDI) yang diproyeksi berlanjut hingga 2013.
Pengeluaran infrastruktur pemerintah domestik yang meningkat 20 persen pada tahun ini senilai Rp213 triliun dan persentase pengeluaran infrastruktur terhadap PDB yang relatif kecil dibanding negara berkembang lainnya serta keluarnya regulasi tentang pengadaan dan pembebasan lahan juga menjadi sentimen positif sektor ini untuk bertumbuh.
Sementara sektor semen ditopang meningkatnya permintaan dari pengembangan proyek infastruktur dan properti, kapasitas produksi semen yang diperkirakan naik serta kontribusi penjualan yang didominasi dari Pulau Jawa.
Adapun, emiten BUMN perbankan, yakni Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sementara, emiten BUMN konstruksi, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Dan emiten BUMN semen, yakni PT Semen Indonesia Tbk, yang sebelumnya bernama Semen Gresik Tbk (SMGR).
Analis PT Infovesta utama Praska Putrantyo mengatakan, emiten BUMN di tiga sektor tersebut positif lantaran terkait dengan program pembangunan pemerintah. "BUMN dari sektor saham perbankan, konstruksi dan semen yang menurut saya masih memiliki peluang baik di tahun 2013 karena prospek ketiga sektor tersebut lebih terkait langsung pada rencana pengembangan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia dalam jangka panjang," kata dia kepada Sindonews, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, rencana pengembangan infrastruktur oleh pemerintah Indonesia dalam jangka panjang bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke level 7 persen, yang mayoritas masih ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi.
Untuk sektor perbankan, Praska menuturkan, faktor pendukungnya adalah tumbuhnya kredit seiring dengan tumbuhnya ekonomi domestik, meningkatnya kinerja perbankan, terlihat dari meningkatnya loan to deposit ratio (LDR) dan terjaganya nonperforming loan (NPL).
Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan yang membaik sepanjang tahun lalu serta meningkatnya aktivitas konsumsi maupun investasi pada penyaluran kredit konsumsi dan investasi akan menyumbang pertumbuhan sektor perbankan.
Sementara sektor konstruksi, faktor pendukungnya adalah adanya kontribusi dari sektor investasi melalui pembentukan modal tetap bruto di atas 30 persen dan aliran dana investasi langsung (FDI) yang diproyeksi berlanjut hingga 2013.
Pengeluaran infrastruktur pemerintah domestik yang meningkat 20 persen pada tahun ini senilai Rp213 triliun dan persentase pengeluaran infrastruktur terhadap PDB yang relatif kecil dibanding negara berkembang lainnya serta keluarnya regulasi tentang pengadaan dan pembebasan lahan juga menjadi sentimen positif sektor ini untuk bertumbuh.
Sementara sektor semen ditopang meningkatnya permintaan dari pengembangan proyek infastruktur dan properti, kapasitas produksi semen yang diperkirakan naik serta kontribusi penjualan yang didominasi dari Pulau Jawa.
Adapun, emiten BUMN perbankan, yakni Bank Mandiri Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sementara, emiten BUMN konstruksi, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Dan emiten BUMN semen, yakni PT Semen Indonesia Tbk, yang sebelumnya bernama Semen Gresik Tbk (SMGR).
(rna)