BI Rate kembali ditahan di 5,75%
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 5,75 persen. Tingkat BI Rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi yang terkendali sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014, sebesar 4,5 persen ± 1 persen.
"Bank Indonesia menilai bahwa perekonomian Indonesia masih menunjukkan kinerja yang kuat, namun tetap mewaspadai masih tingginya tekanan terhadap keseimbangan eksternal sejalan dengan masih kuatnya impor di tengah pelemahan ekonomi global," terang Direktur Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/2/2013).
Ke depan, lanjutnya, BI akan memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong penyesuaian keseimbangan eksternal sehingga defisit transaksi berjalan berada pada tingkat yang sustainable.
BI akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya dan mendorong terciptanya pasar valas yang lebih efisien. "Selain itu, BI akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
Angka 5,75 persen ini, merupakan angka suku bunga acuan yang sama untuk 12 bulan berturut-turut. Berarti angka suku bunga acuan ini mencatatkan sejarah sebagai suku bunga acuan yang tidak berubah selama setahun.
"Bank Indonesia menilai bahwa perekonomian Indonesia masih menunjukkan kinerja yang kuat, namun tetap mewaspadai masih tingginya tekanan terhadap keseimbangan eksternal sejalan dengan masih kuatnya impor di tengah pelemahan ekonomi global," terang Direktur Hubungan Masyarakat BI Difi A Johansyah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/2/2013).
Ke depan, lanjutnya, BI akan memperkuat bauran kebijakan untuk mendorong penyesuaian keseimbangan eksternal sehingga defisit transaksi berjalan berada pada tingkat yang sustainable.
BI akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya dan mendorong terciptanya pasar valas yang lebih efisien. "Selain itu, BI akan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah dalam mengelola permintaan domestik, dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
Angka 5,75 persen ini, merupakan angka suku bunga acuan yang sama untuk 12 bulan berturut-turut. Berarti angka suku bunga acuan ini mencatatkan sejarah sebagai suku bunga acuan yang tidak berubah selama setahun.
(gpr)