Cuaca buruk, pasokan sayur ke supermarket tersendat
Selasa, 12 Februari 2013 - 17:03 WIB
Cuaca buruk, pasokan sayur ke supermarket tersendat
A
A
A
Sindonews.com - Cuaca buruk yang terjadi saat ini menyebabkan pasokan komoditas sayuran dan buah ke pusat perbelanjaan modern di Jawa Barat (Jabar) tersendat. Akibatnya, harga komoditas mengalami kenaikan.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Henry Hendarta mengakui tersendatnya pasokan buah dan sayur ke pasar modern disebabkan cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini. Cuaca ekstrem, lanjut dia, menyebabkan hasil panen kurang maksimal.
"Selain hasil panennya kurang maksimal, kualitas sayur dan buah pun kurang bagus. Sehingga pasokan berkurang," kata Henry, Selasa (12/2/2013).
Dia menyebutkan, pasokan sayur dan buah rata rata turun sekitar 20 persen. Komoditas yang mengalami perlambatan pasokan di antaranya cabai, tomat, kentang, dan lainnya.
Sedangkan permintaan atas komoditas tersebut terus meningkat. Khusus di pasar modern, sayur dan buah yang di jual harus memenuhi kriteria kualitas baik dan masih segar.
Sementara, terkait dengan diberlakukannya pembatasan distribusi impor hortikultura, kata Henry membuat para pengusaha melakukan penyesuaian, terutama harga produk sayuran dan buah-buahan impor. Yaitu, bawang putih, jahe, dan lainnya. Sedangkan untuk buah, yaitu apel, anggur, semangka, dan lainnya.
"Harga komoditas akan naik karena alur distribusi bertambah. Selain itu kualitas barang menjadi kurang fresh karena lama di perjalanan," ujarnya.
Meski demikian, Henry menilai wajar kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk melindungi produk dalam negeri. Apalagi, produk yang dibatasi merupakan produk yang sudah ada substitusinya.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Barat, Henry Hendarta mengakui tersendatnya pasokan buah dan sayur ke pasar modern disebabkan cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini. Cuaca ekstrem, lanjut dia, menyebabkan hasil panen kurang maksimal.
"Selain hasil panennya kurang maksimal, kualitas sayur dan buah pun kurang bagus. Sehingga pasokan berkurang," kata Henry, Selasa (12/2/2013).
Dia menyebutkan, pasokan sayur dan buah rata rata turun sekitar 20 persen. Komoditas yang mengalami perlambatan pasokan di antaranya cabai, tomat, kentang, dan lainnya.
Sedangkan permintaan atas komoditas tersebut terus meningkat. Khusus di pasar modern, sayur dan buah yang di jual harus memenuhi kriteria kualitas baik dan masih segar.
Sementara, terkait dengan diberlakukannya pembatasan distribusi impor hortikultura, kata Henry membuat para pengusaha melakukan penyesuaian, terutama harga produk sayuran dan buah-buahan impor. Yaitu, bawang putih, jahe, dan lainnya. Sedangkan untuk buah, yaitu apel, anggur, semangka, dan lainnya.
"Harga komoditas akan naik karena alur distribusi bertambah. Selain itu kualitas barang menjadi kurang fresh karena lama di perjalanan," ujarnya.
Meski demikian, Henry menilai wajar kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia untuk melindungi produk dalam negeri. Apalagi, produk yang dibatasi merupakan produk yang sudah ada substitusinya.
(izz)
