May Day, 500 ribu buruh siap perjuangkan hak sipil
A
A
A
Sindonews.com - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) bersama Kontras, Imparsial, TURC, YLBHI, LBH Jakarta, dan Serikat Petani Indonesia yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Hak Sipil dan Buruh, menyatakan telah sepakat akan memperjuangkan hak-hak sipil dan buruh.
Dalam rangka memperjuangkan aspirasinya mengenai hak-hak sipil dan buruh, koalisi yang dimotori MPBI ini mengumumkan akan mengerahkan massa sebanyak 500 ribu orang untuk turun ke jalan pada 1 Mei 2013 mendatang. Sebelum aksi di hari yang dikenal dengan sebutan May Day tersebut, akan ada rangkaian aksi pendahuluan.
"MPBI bersama koalisi akan melakukan rangkaian aksi massa 2 ribu orang tanggal 19 Februari di DPR, tanggal 28 Februari 10 ribu orang di Istana dan DPR, May Day 1 Mei 500 ribu orang serempak di seluruh Indonesia," kata Presidium MPBI, Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Said menyebutkan beberapa poin aspirasi penting yang menjadi perhatian bersama Koalisi Perjuangan Hak Sipil dan Buruh. Pertama, hak untuk bebas dari kemiskinan.
"Bebas dari kemiskinan, melalui pelaksanaan Jamkes seluruh rakyat 1 Januari 2014, jaminan pensiun wajib untuk buruh, hapus outsourcing, upah layak 84 item KHL dan tolak penangguhan upah minimum," sebut dia.
Kedua, lanjut Said, hak untuk berserikat dan berpendapat. "Bebas berserikat dan berpendapat, menolak kekerasan dan kriminalisasi oleh sekelompok orang yang dibayar terhadap buruh, petani, perempuan, dan rakyat dan telah terjadi pembiaran kekerasan oleh aparat penegak hukum dan negara," sambung pria yang pernah menjadi Caleg PKS ini.
Ketiga, hak bebas dari rasa takut. "Bebas dari rasa takut, pemerintah harus lebih mengedepankan "welfare approach" dibandingkan "security approach". Karena itu, kami menolak RUU Ormas, RUU Kamnas, Inpres No.02/2013, UU No.7/2012," tutup Said.
Dalam rangka memperjuangkan aspirasinya mengenai hak-hak sipil dan buruh, koalisi yang dimotori MPBI ini mengumumkan akan mengerahkan massa sebanyak 500 ribu orang untuk turun ke jalan pada 1 Mei 2013 mendatang. Sebelum aksi di hari yang dikenal dengan sebutan May Day tersebut, akan ada rangkaian aksi pendahuluan.
"MPBI bersama koalisi akan melakukan rangkaian aksi massa 2 ribu orang tanggal 19 Februari di DPR, tanggal 28 Februari 10 ribu orang di Istana dan DPR, May Day 1 Mei 500 ribu orang serempak di seluruh Indonesia," kata Presidium MPBI, Said Iqbal dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Said menyebutkan beberapa poin aspirasi penting yang menjadi perhatian bersama Koalisi Perjuangan Hak Sipil dan Buruh. Pertama, hak untuk bebas dari kemiskinan.
"Bebas dari kemiskinan, melalui pelaksanaan Jamkes seluruh rakyat 1 Januari 2014, jaminan pensiun wajib untuk buruh, hapus outsourcing, upah layak 84 item KHL dan tolak penangguhan upah minimum," sebut dia.
Kedua, lanjut Said, hak untuk berserikat dan berpendapat. "Bebas berserikat dan berpendapat, menolak kekerasan dan kriminalisasi oleh sekelompok orang yang dibayar terhadap buruh, petani, perempuan, dan rakyat dan telah terjadi pembiaran kekerasan oleh aparat penegak hukum dan negara," sambung pria yang pernah menjadi Caleg PKS ini.
Ketiga, hak bebas dari rasa takut. "Bebas dari rasa takut, pemerintah harus lebih mengedepankan "welfare approach" dibandingkan "security approach". Karena itu, kami menolak RUU Ormas, RUU Kamnas, Inpres No.02/2013, UU No.7/2012," tutup Said.
(gpr)