Perdagangan mata uang kalahkan emas
A
A
A
Sindonews.com - Fluktuasi harga emas dunia, berdampak terhadap penjualan emas di pasar trading. Setelah pada akhir tahun lalu paling diburu, kini emas mulai ditinggalkan. Kini, perdagangan mata uang (forex) justru paling diminati.
"Tren awal tahun ini justru forex yang paling diminati investor," jelas Manager Marketing PT Valbury Asia Future, Zamzam Faried disela donor darah dalam rangka peringatan Valentine Day, Jumat (15/2/2013).
Menurutnya, emas dalam beberapa bulan kemarin, sempat unggul dan menjadi komoditi paling laris. Namun, harga perdagangan emas di pasar dunia yang turun, membuat investor beralih. Kini harga emas di dalam negeri penurunannya mencapai Rp5 ribu per gram.
Beberapa mata uang yang diburu mayoritas jenis Euro, yen, dan poundsterling. Rata-rata perdagangan bisa mencapai Rp3 miliar per bulan. Meskipun masih di bawah target nasional, namun pertumbuhan forex diprediksi masih akan berlanjut sama di akhir tahun.
"Sedikit investor yang berani berspekulasi dengan emas, karena harganya turun," jelasnya.
Public Relations PT Valbury Asia Future, Sona Idola Julieta mengatakan, kebijakan pemerintah yang akan menghapus transaksi forex mini cukup menguntungkan bagi industri besar. Mereka tidak bisa lagi bertransaksi menggunakan pasar internasional. Justru mereka akan memakai pasar dalam negeri dan bergabung dengan industri trading yang ada.
"Larangan forex mini ini, akan menjadikan trading kita lebih diminati," tuturnya.
Valbury, ujarnya juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan calon investor. Tidak hanya mahasiswa, banyak profesional dan swasta yang mengikuti edukasi yang diselenggarakan secara gratis. "Donor darah ini, sebagai ajang ungkapan berbagai kasih sayang. Selama ini PMI banyak membutuhkan pasokan darah," ujarnya.
"Tren awal tahun ini justru forex yang paling diminati investor," jelas Manager Marketing PT Valbury Asia Future, Zamzam Faried disela donor darah dalam rangka peringatan Valentine Day, Jumat (15/2/2013).
Menurutnya, emas dalam beberapa bulan kemarin, sempat unggul dan menjadi komoditi paling laris. Namun, harga perdagangan emas di pasar dunia yang turun, membuat investor beralih. Kini harga emas di dalam negeri penurunannya mencapai Rp5 ribu per gram.
Beberapa mata uang yang diburu mayoritas jenis Euro, yen, dan poundsterling. Rata-rata perdagangan bisa mencapai Rp3 miliar per bulan. Meskipun masih di bawah target nasional, namun pertumbuhan forex diprediksi masih akan berlanjut sama di akhir tahun.
"Sedikit investor yang berani berspekulasi dengan emas, karena harganya turun," jelasnya.
Public Relations PT Valbury Asia Future, Sona Idola Julieta mengatakan, kebijakan pemerintah yang akan menghapus transaksi forex mini cukup menguntungkan bagi industri besar. Mereka tidak bisa lagi bertransaksi menggunakan pasar internasional. Justru mereka akan memakai pasar dalam negeri dan bergabung dengan industri trading yang ada.
"Larangan forex mini ini, akan menjadikan trading kita lebih diminati," tuturnya.
Valbury, ujarnya juga melakukan edukasi kepada masyarakat dan calon investor. Tidak hanya mahasiswa, banyak profesional dan swasta yang mengikuti edukasi yang diselenggarakan secara gratis. "Donor darah ini, sebagai ajang ungkapan berbagai kasih sayang. Selama ini PMI banyak membutuhkan pasokan darah," ujarnya.
(izz)