SBY ajak pakar pembangunan berbagi pengetahuan
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak para pakar pembangunan maupun pelaku pembangunan di pusat dan daerah untuk mengintegrasikan, mendialogkan pengetahuan, pandangan dan pikiran tentang pembangunan nasional serta pembangunan pasca 2015.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka konsultasi nasional agenda pembangunan pasca 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Sekadar informasi, agenda ini merupakan hajat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pemerintah telah membentuk Komite Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 (Komnas APP 2015) untuk mempersiapkannya.
SBY mengatakan, teori dan strategi pembangunan, memang sudah sangat banyak dan terus berkembang. Demikian juga evaluasi dan koreksi terhadap pembangunan dan juga implementasinya tidak terhitung banyaknya.
Walaupun seolah dewasa ini istilah pembangunan lebih diletakkan kepada negara berkembang, baik yang development countries, least development countries maupun emerging economic, SBY menekankan agar janganlah kita mendeklarasikan diri dan memonopoli sebagai pihak yang paling mengetahui tentang pembangunan.
"Selama delapan tahun yang kami lakukan adalah memimpin dan mengelola pembangunan dan mengurangi kemiskinan. Akan tetapi, itu tidak berarti kita lebih banyak tahu tentang pembangunan ini," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Maka dari itu, kata dia, agar makin sukses kedepannya, berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi penting. "Berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi penting agar makin sukses ke depannya," tuturnya.
Selain seluruh Gubernur, hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Seskab Dipo Alam.
Hal tersebut disampaikan Presiden saat membuka konsultasi nasional agenda pembangunan pasca 2015 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Sekadar informasi, agenda ini merupakan hajat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pemerintah telah membentuk Komite Nasional Agenda Pembangunan Pasca 2015 (Komnas APP 2015) untuk mempersiapkannya.
SBY mengatakan, teori dan strategi pembangunan, memang sudah sangat banyak dan terus berkembang. Demikian juga evaluasi dan koreksi terhadap pembangunan dan juga implementasinya tidak terhitung banyaknya.
Walaupun seolah dewasa ini istilah pembangunan lebih diletakkan kepada negara berkembang, baik yang development countries, least development countries maupun emerging economic, SBY menekankan agar janganlah kita mendeklarasikan diri dan memonopoli sebagai pihak yang paling mengetahui tentang pembangunan.
"Selama delapan tahun yang kami lakukan adalah memimpin dan mengelola pembangunan dan mengurangi kemiskinan. Akan tetapi, itu tidak berarti kita lebih banyak tahu tentang pembangunan ini," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/2/2013).
Maka dari itu, kata dia, agar makin sukses kedepannya, berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi penting. "Berbagi pengetahuan dan pengalaman menjadi penting agar makin sukses ke depannya," tuturnya.
Selain seluruh Gubernur, hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu Marty Natalegawa, Menteri PU Djoko Kirmanto, dan Seskab Dipo Alam.
(gpr)