Harga elpiji 12 kg bakal naik jadi Rp95.600/tabung
A
A
A
Sindonews.com - Untuk menekan kerugian yang dialami perseroan, PT Pertamina (persero) berencana menaikkan harga bahan bakar elpiji ukuran 12 kilogram (kg) sebesar Rp25.400 per tabung. Hal ini disebabkan kenaikan harga bahan baku.
"Pertamina berencana menaikkan harga jual elpiji 12 kg sebesar Rp2.166,6/kg (Rp25.400/tabung), sehingga harga jual elpiji 12 kg akan naik harganya dari Rp70.200/tabung menjadi Rp95.600/tabung," terang VP LPG dan Gas Product Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (20/2/2013).
Kenaikan tersebut, lanjut Gigih, terutama dimaksudkan untuk menekan kerugian yang selama ini dialami perseroan. Sepanjang 2012, Gigih menerangkan, pihaknya mencatat setidaknya ada kerugian yang ditimbulkan akibat belum disesuaikannya harga jual elpiji di pasaran, yang angka kerugiannya mencapai Rp4,7 triliun
"Tahun 2012 merugi Rp4,7 triliun. Dengan target penjualan elpiji 12 kg tahun 2013 sebesar 910.721 MT setara dengan asumsi CP Aramco USD917/MT (kurs Rp9.384) apabila tidak ada penyesuaian harga akan menyebabkan Pertamina merugi Rp5 triliun pada tahun 2013," paparnya.
Lebih lanjut Gigih menerangkan, dalam struktur yang diajukan perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut, kenaikan terutama terjadi karena adanya kenaikan yang cukup signifikan pada harga bahan baku per kilogram elpiji. "Harga bahan baku sebelumnya Rp4.912, sedangkan saat ini sudah mencapai Rp6.412," tandasnya.
"Pertamina berencana menaikkan harga jual elpiji 12 kg sebesar Rp2.166,6/kg (Rp25.400/tabung), sehingga harga jual elpiji 12 kg akan naik harganya dari Rp70.200/tabung menjadi Rp95.600/tabung," terang VP LPG dan Gas Product Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (20/2/2013).
Kenaikan tersebut, lanjut Gigih, terutama dimaksudkan untuk menekan kerugian yang selama ini dialami perseroan. Sepanjang 2012, Gigih menerangkan, pihaknya mencatat setidaknya ada kerugian yang ditimbulkan akibat belum disesuaikannya harga jual elpiji di pasaran, yang angka kerugiannya mencapai Rp4,7 triliun
"Tahun 2012 merugi Rp4,7 triliun. Dengan target penjualan elpiji 12 kg tahun 2013 sebesar 910.721 MT setara dengan asumsi CP Aramco USD917/MT (kurs Rp9.384) apabila tidak ada penyesuaian harga akan menyebabkan Pertamina merugi Rp5 triliun pada tahun 2013," paparnya.
Lebih lanjut Gigih menerangkan, dalam struktur yang diajukan perusahaan minyak dan gas pelat merah tersebut, kenaikan terutama terjadi karena adanya kenaikan yang cukup signifikan pada harga bahan baku per kilogram elpiji. "Harga bahan baku sebelumnya Rp4.912, sedangkan saat ini sudah mencapai Rp6.412," tandasnya.
(rna)