China paksa 2.000 perusahaan ikut asuransi polusi
A
A
A
Sindonews.com - China akan mewajibkan pelaku industri yang berkontribusi terhadap polusi mengikuti program asuransi. Skema asuransi diberlakukan menyusul pemberlakuan aturan baru yang bertujuan membersihkan lingkungan China yang terkenal kotor.
Kini, polusi telah menjadi perhatian utama pemerintah Partai Komunis, menyusul tekanan dan protes dari publik atas kerusakan lingkungan yang semakin parah. Kebijakan asuransi polusi diberlakukan sebagai kompensasi atas kerusakan lingkungan.
Dilansir Reuters, Kamis (21/2/2013), Kementerian Lingkungan Hidup dan Komisi Regulasi Asuransi China mengumumkan, perusahaan yang wajib berpartisipasi dalam skema asuransi adalah industri pertambangan, peleburan, produsen baterai, perusahaan kulit, dan pabrik-pabrik kimia.
Dana perlindungan lingkungan akan dialokasikan pemerintah untuk perusahaan yang mengikuti asuransi, dan mereka akan diberikan prioritas untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Perusahaan yang tidak mengikuti asuransi akan menghadapi penilaian negatif atas dampak lingkungan dan penurunan peringkat kredit, yang dapat menghambat perkembangan usaha mereka.
Program ini mencakup lebih dari 2.000 perusahaan di seluruh provinsi China dengan tanggungan sekitar 20 miliar yuan (USD3,21 miliar).
"Menggunakan alat asuransi, mendorong perusahaan meningkatkan manajemen risiko lingkungan dan mengurangi insiden kecelakaan akibat polusi," ujar pihak kementerian dalam pernyataannya.
Kini, polusi telah menjadi perhatian utama pemerintah Partai Komunis, menyusul tekanan dan protes dari publik atas kerusakan lingkungan yang semakin parah. Kebijakan asuransi polusi diberlakukan sebagai kompensasi atas kerusakan lingkungan.
Dilansir Reuters, Kamis (21/2/2013), Kementerian Lingkungan Hidup dan Komisi Regulasi Asuransi China mengumumkan, perusahaan yang wajib berpartisipasi dalam skema asuransi adalah industri pertambangan, peleburan, produsen baterai, perusahaan kulit, dan pabrik-pabrik kimia.
Dana perlindungan lingkungan akan dialokasikan pemerintah untuk perusahaan yang mengikuti asuransi, dan mereka akan diberikan prioritas untuk mendapatkan pinjaman dari bank.
Perusahaan yang tidak mengikuti asuransi akan menghadapi penilaian negatif atas dampak lingkungan dan penurunan peringkat kredit, yang dapat menghambat perkembangan usaha mereka.
Program ini mencakup lebih dari 2.000 perusahaan di seluruh provinsi China dengan tanggungan sekitar 20 miliar yuan (USD3,21 miliar).
"Menggunakan alat asuransi, mendorong perusahaan meningkatkan manajemen risiko lingkungan dan mengurangi insiden kecelakaan akibat polusi," ujar pihak kementerian dalam pernyataannya.
(dmd)