April, Kemenpera targetkan pancang rusunawa Ciliwung

Jum'at, 22 Februari 2013 - 13:07 WIB
April, Kemenpera targetkan pancang rusunawa Ciliwung
April, Kemenpera targetkan pancang rusunawa Ciliwung
A A A
Sindonews.com - Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menargetkan pemancangan tiang pertama (groundbreaking) untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung akan dilaksanakan pada April 2013.

Saat ini, setidaknya ada tiga lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan rusunawa tersebut yakni di Jatinegara, Pasar Minggu, dan Pasar Rumput di Jakarta.

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz mengungkapkan, Kemenpera saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) DKI Jakarta agar pembangunan rusunawa untuk relokasi warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung tersebut bisa segera terlaksana.

"Saat ini, Kemenpera sedang menunggu Keppres dan IMB dari Pemda DKI Jakarta terkait pembangunan Rusunawa tersebut. Kalau bulan depan keduanya sudah selesai maka pada April bisa dimulai pemancangan tiang pertama pembangunan rusunawa tersebut," ujar Djan dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (22/2/2013).

Sejumlah lokasi yang akan digunakan untuk membangun rusunawa, terang Menpera, ada di tiga lokasi yakni di daerah Jatinegara, Pasar Minggu dan Pasar Rumput. Masing-masing Rusunawa nantinya dibangun 24 lantai dan bisa menampung sekitar dua ribu hingga enam ribu orang. Anggaran untuk membangun rusunawa tersebut sekitar Rp600 miliar.

Target pemanfaatan rusunawa tersebut dikhususkan bagi masyarakat miskin yang belum memiliki rumah. Jadi, ke depan rusunawa ini tidak bisa menjadi hak milik perseorangan.

Terkait dengan tarif sewa yang harus dibayarkan oleh para penghuni, Menpera menjelaskan, diperkirakan hanya sekitar Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per bulan. Pemerintah pusat juga akan berupaya agar fasilitas pendukung bisa membantu masyarakat yang tinggal di rusunawa tersebut.

"Fasilitas pendukung seperti stasiun kereta api, terminal bis, pasar tradisional serta sarana pendidikan mulai dari PAUD sampai SD harus terintegrasi dan tidak terlalu jauh dari rusunawa tersebut. Jadi mobilitas masyarakat bisa terbantu dan menjadikan rusunawa tersebut menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk dihuni," jelasnya.

Ke depan, lanjut Djan, Kemenpera juga akan terus mendorong pemanfaatan tanah-tanah negara yang ada di ibukota untuk dijadikan lokasi pembangunan rusunawa. Salah satunya adalah tanah milik Kementerian Perhubungan yang berada di daerah Manggarai yang luasnya sekitar 7 hektare.

"Kami berharap dukungan dari Kementerian serta instansi lain agar program pembangunan rusunawa di daerah perkotaan bisa segera terwujud," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5944 seconds (0.1#10.140)