Penjualan elpiji perlu dipantau
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan harga tabung gas elpiji di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) di atas harga enceran tertinggi (HET), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Polman, Sulawesi Barat (Sulbar), sepertinya harus turun ke pasar memantau penjualan.
“Harus ada pengawasan dari pemerintah sehingga tidak ada lagi keluhan adanya kenaikan harga tabung gas subsidi,” ujar Darman warga Polman, Minggu (24/2/2013).
Dikatakan Darman, jika dalam pengawasan yang dilakukan ada temuan terjadinya kenaikan harga, maka pemerintah harus mengambil sikap.
Sementara, Kepala Disperindag Polman, Syarifudin, mengatakan, saat ini, harga enceran tertinggi penjualan tabung gas subsidi atau tabung gas 3 kilogram (kg) Rp18.000.
“Harga tabung gas di pasaran masih normal. Apalagi, persediaan kita masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutur Syarifuddin kepada SINDO, Minggu (24/2/2013).
Dia berjanji, akan menindak jika ada agen atau pedagang yang menjual gas diatas harga tersebut.
“Kalau ada kenaikan, maka yang kita panggil adalah agennya agar ikut melakukan pengawasan terhadap pengecer di pasar,” jelasnya.
Untuk kebutuhan gas elpiji di Polman, pada tahun ini pemerintah mengusulkan sebanyak 6.289.920 kg. Jumlah itu sudah termasuk tabung 12 kg dan tabung gas 3 kg yang saat ini banyak dipakai masyarakat.
Usulan pemerintah terhadap tabung gas elpiji tahun ini mengalami kenaikan sekitar 20 persen dari jumlah tabung elpiji subsidi dan nonsubsidi pada tahun lalu sebesar 5.241.600 kg. Jumlah tersebut didistribusi pada empat agen, pangkalan, dan pengecer.
Dalam bentuk tabung, untuk tabung subsidi 3 kg yang terdistribusi sebanyak 4.233.600 kg atau 1.411.200 buah tabung, sedangkan untuk nonsubsidi, yakni tabung gas 12 kg yang terdistribusi sebanyak 1.008.000 kg atau 7.000 tabung.
“Harus ada pengawasan dari pemerintah sehingga tidak ada lagi keluhan adanya kenaikan harga tabung gas subsidi,” ujar Darman warga Polman, Minggu (24/2/2013).
Dikatakan Darman, jika dalam pengawasan yang dilakukan ada temuan terjadinya kenaikan harga, maka pemerintah harus mengambil sikap.
Sementara, Kepala Disperindag Polman, Syarifudin, mengatakan, saat ini, harga enceran tertinggi penjualan tabung gas subsidi atau tabung gas 3 kilogram (kg) Rp18.000.
“Harga tabung gas di pasaran masih normal. Apalagi, persediaan kita masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutur Syarifuddin kepada SINDO, Minggu (24/2/2013).
Dia berjanji, akan menindak jika ada agen atau pedagang yang menjual gas diatas harga tersebut.
“Kalau ada kenaikan, maka yang kita panggil adalah agennya agar ikut melakukan pengawasan terhadap pengecer di pasar,” jelasnya.
Untuk kebutuhan gas elpiji di Polman, pada tahun ini pemerintah mengusulkan sebanyak 6.289.920 kg. Jumlah itu sudah termasuk tabung 12 kg dan tabung gas 3 kg yang saat ini banyak dipakai masyarakat.
Usulan pemerintah terhadap tabung gas elpiji tahun ini mengalami kenaikan sekitar 20 persen dari jumlah tabung elpiji subsidi dan nonsubsidi pada tahun lalu sebesar 5.241.600 kg. Jumlah tersebut didistribusi pada empat agen, pangkalan, dan pengecer.
Dalam bentuk tabung, untuk tabung subsidi 3 kg yang terdistribusi sebanyak 4.233.600 kg atau 1.411.200 buah tabung, sedangkan untuk nonsubsidi, yakni tabung gas 12 kg yang terdistribusi sebanyak 1.008.000 kg atau 7.000 tabung.
(rna)