PLN borong listrik swasta

Rabu, 27 Februari 2013 - 15:44 WIB
PLN borong listrik swasta
PLN borong listrik swasta
A A A
Sindonews.com - PT PLN (persero) menjalin kesepakatan pembelian listrik dengan anak perusahaan PT Rekayasa Industri yakni PT Rekind Daya Mamuju dengan komitmen sebesar USD9,1 sen per kilowatt hour (kWh) atau sekitar Rp890 per Kwh.

Menurut Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, listrik tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mamuju Sulawesi Barat milik Rekind Daya Mamuju. Selain itu perseroan juga telah membeli listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) injen Jawa Timur milik PT Medco Cahaya Geothermal.

“Kami siap bekerja dengan pihak swasta, terutama membeli listrik dari pembangkit listrik milik mereka yang menggunakan sumber energi baru dan terbarukan," kata dia saat ditemui di sela-sela penandatangan kesapakatan, di kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (27/2/2013).

Disamping itu, Pamudji juga menjelaskan kesepakan tersebut untuk mempercepat program pengembangan pembangkit 10.000 megawatt (MW) tahap II. Adapun untuk PLTU Mamuju sendiri dibangun dengan kapasitas 2x25 MW disalurkan ke sistem di Sulawesi Selatan dan Barat dengan melalui gardu induk Mamuju Barat dan Tenggara sebesar 219 gigawatt hour (gWh).

“Sesuai perjanjian Rekind Daya Mamuju harus mencapai financial closing (menyelesaikan syarat-syarat keuangan) paling lambat Agustus 2013 atau maksimum enam bulan sejak penandatanganan,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan, pembangunan PLTU Mamuju dilakukan dengan mekanisme built, operate, dan transfer selama 25 tahun. Yang berarti, setelah dibangun dan konsesinya dimiliki Rekind Daya Mamuju selama 25 tahun kemudian PLTU akan menjadi aset PLN.

Sedangkan, imbuhnya, untuk harga jual listrik ke PLN sebesar USD9,1 sen per Kwh. Sementara untuk konstruksi diperkirakan memakan waktu 30 bulan dengan proyeksi operasionalnya dapat direalisaikan pada 2016 mendatang. “Dengan pembangunan PLTU, PLN bisa menghemat biaya pembelian BBM untuk pembangkit listrik hingga Rp130 miliar,” kata dia.

Sementara terkait PLTP yang terletak di Malang Jatim tersebut dibangun dengan kapasitas 2 x55 MW ditargetkan dapat beropreasi 2018 mendatang. Adapun harga jual listrik ke PLN sebesar USD8,58 sen per kWh.

“Selain membangun PLTU, Medco Cahaya Geothermal juga membangun transmisi 150 kV dari PLTP Ijen ke gardu induk Banyuwangi milik PLN, sepanjang 32 kilometer,” tutur Pamudji.

Ditempat yang sama, Direktur Utama Rekind Ali Suharso menyebutkan, PLTU Mamuju merupakan proyek pembangunan pembangkit dengan kapasitas 2x25 MW yang dibangun oleh pihak swasta, dan listriknya akan dibeli oleh PLN, dengan harga USD9,1 sen per kWh yang berlaku pada saat operasi secara komersil. “Sumber energi batubara direncanakan dipasok dari Kalimantan Selatan dan Timur,” ungkap Ali.

Menurut Ali, Konstruksi pembangunan PLTU Mamuju diperkirakan memakan waktu 30 bulan mulai beroperasi secara komersial 2016. Namun pihaknya enggan mengatakan nilai investasinya.

Dalam pembangunan PLTU, lanjutnya, Rekind akan menggunakan teknologi yang sudah proven dan mampu beroperasi secara efisien, handal, dan perawatan yang minimum. “PLN juga akan membeli energi listrik secara take of pay dengan availability factor minimum 80 persen,” tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6623 seconds (0.1#10.140)