Produksi listrik TGR siap dijual ke PLN
Produksi listrik TGR siap dijual ke PLN
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Utama PT Tirta Gemah Ripah (TGR), Johan Romadhon mengatakan, saat ini progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) Cirompang mencapai 70 persen.
Produksi listrik yang dihasilkan dari PLTMh Ciromopang ini akan dijual kepada PT PLN sebesar Rp650 per Kilowatt Hour (KwH). "Skemanya berupa take and pay selama 15 tahun, yang mengacu pada kesepakatan Power Purchace Agreement (PPA) berdasarkan aturan yang dibuat pemerintah," katanya Rabu (27/2/2013).
Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Shandy Bowono menjelaskan, selaku induk perusahaan dari PT TGR, pembiayaan dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp100 miliar memberi harapan besar terhadap pengembangan mikrohidro di Jabar. Selama ini, perbankan sulit memberikan pinjaman modal, apalagi untuk proyek pertama.
"Event break-nya cepat, yaitu sekitar enam tahun. Ini potensi besar untuk PAD Jabar," ujarnya.
Dia mengatakan, potensi pengembangan mikrohidro di Jabar masih sangat besar. Karena, Jabar memiliki banyak sungai dengan volume air besar. Kedepan, pihaknya berencana membangun mikrohidro di tiga titik lainnya di Jabar.
Jasa Sarana juga merencanakan membangun geothermal di Cisolok dan Tampomas. Kapasitas Cisolok 50 MW meski potensinya mencapai 150 MW. Sedangkan Tampomas, sekitar 50 MW.
Saat ini, kata dia, proses pembangunan dalam tahap drilling. Kedua pembangkit geothermal tersebut diproyeksikan mulai beroperasi pada 2015.
Produksi listrik yang dihasilkan dari PLTMh Ciromopang ini akan dijual kepada PT PLN sebesar Rp650 per Kilowatt Hour (KwH). "Skemanya berupa take and pay selama 15 tahun, yang mengacu pada kesepakatan Power Purchace Agreement (PPA) berdasarkan aturan yang dibuat pemerintah," katanya Rabu (27/2/2013).
Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Shandy Bowono menjelaskan, selaku induk perusahaan dari PT TGR, pembiayaan dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp100 miliar memberi harapan besar terhadap pengembangan mikrohidro di Jabar. Selama ini, perbankan sulit memberikan pinjaman modal, apalagi untuk proyek pertama.
"Event break-nya cepat, yaitu sekitar enam tahun. Ini potensi besar untuk PAD Jabar," ujarnya.
Dia mengatakan, potensi pengembangan mikrohidro di Jabar masih sangat besar. Karena, Jabar memiliki banyak sungai dengan volume air besar. Kedepan, pihaknya berencana membangun mikrohidro di tiga titik lainnya di Jabar.
Jasa Sarana juga merencanakan membangun geothermal di Cisolok dan Tampomas. Kapasitas Cisolok 50 MW meski potensinya mencapai 150 MW. Sedangkan Tampomas, sekitar 50 MW.
Saat ini, kata dia, proses pembangunan dalam tahap drilling. Kedua pembangkit geothermal tersebut diproyeksikan mulai beroperasi pada 2015.
(izz)
Explore More