Digandeng Etihad, saham Jet India melambung 20%
A
A
A
Sindonews.com - Saham Jet Airways India melambung hampir 20 persen setelah perusahaan penerbangan berbasis di Abu Dhabi, Etihad membayar USD70 juta untuk slot pendaratan di Bandara Heathrow, London.
Langkah tersebut mendorong Etihad lebih dekat dengan kesepakatan yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk pembelian saham perusahaan India itu. Investasi Etihad diyakini akan meningkatkan neraca Jet dan membantu menurunkan utang sebesar USD2,6 miliar.
"Kesepakatan ini semakin memperkuat hubungan komersial yang dibangun sejak 2008, dengan membuat ketentuan codesharing antara kedua maskapai penerbangan," kata Etihad dalam pernyataannya, seperti dilansir Global Post, Rabu (27/2/2013)
Etihad rencananya akan mengambil 24 persen saham Jet, setelah maskapai penerbangan itu telah melakukan pembicaraan selama hampir dua bulan. Jet adalah operator penerbangan terbesar kedua di India dengan pangsa pasar 25 persen.
Operator India membutuhkan uang segar untuk mendanai ekspansi dan memotong utang setelah bertahun-tahun mengalami kerugian akibat perang tarif dan kenaikan harga bahan bakar.
Pengembangan Jet-Etihad datang setelah maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara, AirAsia pekan lalu, mengumumkan rencana pengembangan operator dengan konglomerat Tata India. Usaha dengan nama AirAsia-Tata itu tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah India.
Langkah tersebut mendorong Etihad lebih dekat dengan kesepakatan yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk pembelian saham perusahaan India itu. Investasi Etihad diyakini akan meningkatkan neraca Jet dan membantu menurunkan utang sebesar USD2,6 miliar.
"Kesepakatan ini semakin memperkuat hubungan komersial yang dibangun sejak 2008, dengan membuat ketentuan codesharing antara kedua maskapai penerbangan," kata Etihad dalam pernyataannya, seperti dilansir Global Post, Rabu (27/2/2013)
Etihad rencananya akan mengambil 24 persen saham Jet, setelah maskapai penerbangan itu telah melakukan pembicaraan selama hampir dua bulan. Jet adalah operator penerbangan terbesar kedua di India dengan pangsa pasar 25 persen.
Operator India membutuhkan uang segar untuk mendanai ekspansi dan memotong utang setelah bertahun-tahun mengalami kerugian akibat perang tarif dan kenaikan harga bahan bakar.
Pengembangan Jet-Etihad datang setelah maskapai penerbangan terbesar di Asia Tenggara, AirAsia pekan lalu, mengumumkan rencana pengembangan operator dengan konglomerat Tata India. Usaha dengan nama AirAsia-Tata itu tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah India.
(dmd)