Komisi Eropa larang Ryanair akuisisi Aer Lingus
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Eropa untuk ketiga kalinya melarang upaya maskapai penerbangan bertarif rendah, Ryanair mengambil alih saingannya, Aer Lingus, karena dikhawatirkan akan merugikan penumpang.
Menurut Komisi Eropa, merger kedua maskapai penerbangan Irlandia itu akan merugikan konsumen dengan menciptakan monopoli atau posisi dominan di 46 rute, sehingga mengurangi pilihan dan kemungkinan besar akan menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat.
"Proposal Ryanair itu hanya cukup memecah masalah persaingan yang sangat serius dengan melakukan akuisisi," kata Komisaris Persaingan Uni Eropa, Joaquin Almunia dalam pernyataannya, seperti dilansir Global Post, Rabu (27/2/2013).
Almunia menambahkan, konsolidasi industri diterima asalkan tidak mengorbankan konsumen.
Diketahui, Ryanair pada 2007 pernah mencoba mengambil alih Aer Lingus, di mana pemerintah Irlandia memegang 25 persen saham. Namun, langkah mereka dilarang Komisi Eropa dengan alasan persaingan. Pada 2009 perusahaan kembali mencoba mengambil alih, tetapi gagal terwujud karena Brussels tetap menentang.
"Ryanair hari ini menegaskan akan mengajukan banding atas keputusan Komisi Uni Eropa yang melarang tawaran terbaru untuk Aer Lingus," ujar pihak Ryanair.
Menurut Komisi Eropa, merger kedua maskapai penerbangan Irlandia itu akan merugikan konsumen dengan menciptakan monopoli atau posisi dominan di 46 rute, sehingga mengurangi pilihan dan kemungkinan besar akan menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat.
"Proposal Ryanair itu hanya cukup memecah masalah persaingan yang sangat serius dengan melakukan akuisisi," kata Komisaris Persaingan Uni Eropa, Joaquin Almunia dalam pernyataannya, seperti dilansir Global Post, Rabu (27/2/2013).
Almunia menambahkan, konsolidasi industri diterima asalkan tidak mengorbankan konsumen.
Diketahui, Ryanair pada 2007 pernah mencoba mengambil alih Aer Lingus, di mana pemerintah Irlandia memegang 25 persen saham. Namun, langkah mereka dilarang Komisi Eropa dengan alasan persaingan. Pada 2009 perusahaan kembali mencoba mengambil alih, tetapi gagal terwujud karena Brussels tetap menentang.
"Ryanair hari ini menegaskan akan mengajukan banding atas keputusan Komisi Uni Eropa yang melarang tawaran terbaru untuk Aer Lingus," ujar pihak Ryanair.
(dmd)