Kembangkan agro industri, Kulonprogo dikucuri Rp1,3 M

Kamis, 28 Februari 2013 - 15:33 WIB
Kembangkan agro industri,...
Kembangkan agro industri, Kulonprogo dikucuri Rp1,3 M
A A A
Sindonews.com - Kementerian Pertanian kembali akan menyalurkan bantuan untuk pengembangan agro industri di Kulonprogo. Kabupaten paling barat DIY ini akan menerima bantuan sebesar Rp1,3 miliar tahun ini.

Direktur Pengolahan Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Anjar Rohani mengatakan, pada tahun 2012 lalu, Kementan telah menyalurkan bantuan sebesar Rp1,3 miliar untuk hortikultura, perternakan dan KUB Tiwi Manunggal di Kulonprogo.

Menurut dia, bantuan yang disalurkan dapat dipergunakan dengan baik. Hasilnya ekonomi masyarakat mulai terdorong melalui bantuan ini. Apalagi, tidak ada kelompok penerima bantuan yang menyelewengkan anggaran. "Kelompok yang mendapat bantuan sangat sukses mengembangan bantuan," kata Anjar di Kulonprogo, Kamis (28/2/2013).

Dia menjelaskan, bantuan tahun ini diprioritaskan untuk agro industri karena sektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Hanya saja, buruh kemapuan dan keuletan dari lulusan sarjana dan pemuda sebagai pilar utama penggerak perekonomian. Pasalnya, tidak sedikit pemuda dan sarjana merantau keluar negeri hanya menjadi buruh perkebunan.

Padahal, kata dia, lingkungan sekitarnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Dia mencontohkan, di Kecamatan Kokap yang memiliki potensi lokal berupa tebu, cabai, kakao dan durian.

"Pertanian tidak harus berkonotasi kotor dan miskin. Pertanian memiliki potensi luar biasa, jika dikelola dengan baik dan cerdas," katanya.

Dia menambahkan, Kementan memiliki tiga program utama yakni swasembada pangan, diversifikasi pangan dan membuat nilai tambah produksi pertanian. Karena itu, dia meminta KUB Tiwi Manunggal sebagai penerima bantuan agar dapat memaksimalkan produksi dan penjualan produksi gula kelapa berupa gula semut dan gula kristal.

"Kami bangga, walau pun baru berdiri 2010 lalu, tapi KUB Tiwi Manunggul sudah mampu mengekspor gula semut dan gula kristal hingga 15 ton per bulan atau Rp215 juta per bulan. Sebagai usaha agro industri perdesaan, nilai Rp215 juta sangat tinggi," tambahnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0669 seconds (0.1#10.140)