Dipanggil Ratas mendadak, pertemuan Hatta-Jetro ditunda
A
A
A
Sindonews.com - Pertemuan yang dijadwalkan antara menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa dengan Japan External Trade Organization (Jetro) untuk membahas investasi Jepang terpaksa ditunda.
Penundaan agenda ini terpaksa dilakukan Hatta, lantaran Hatta menerima panggilan mendadak untuk menghadiri Rapat Terbatas dengan Wakil Presiden Boediono di kantor Wapres.
"Tadi saya dapat panggilan mendadak untuk menghadiri rapat terbatas di kantor Wapres. Jadi terpaksa agenda pertemuan ditunda," ujarnya sebelum meninggalkan kantornya menuju Istana Wapres, Senin (4/3/2013).
Hatta juga belum bisa memastikan kapan penjadwalan ulang dari pertemuan ini bisa dilakukan. Hatta meninggalkan kantornya sekitar pukul 13.30 WIB.
Untuk informasi, Jetro adalah organisasi pemerintah Jepang yang bekerja untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara Jepang dan seluruh dunia.
Awalnya didirikan pada tahun 1958 untuk mempromosikan ekspor Jepang di luar negeri, inti fokus Jetro di abad ke-21 telah bergeser ke arah meningkatkan investasi langsung asing ke Jepang dan membantu perusahaan-perusahaan kecil dan menengah Jepang memaksimalkan potensi ekspor global mereka.
Penundaan agenda ini terpaksa dilakukan Hatta, lantaran Hatta menerima panggilan mendadak untuk menghadiri Rapat Terbatas dengan Wakil Presiden Boediono di kantor Wapres.
"Tadi saya dapat panggilan mendadak untuk menghadiri rapat terbatas di kantor Wapres. Jadi terpaksa agenda pertemuan ditunda," ujarnya sebelum meninggalkan kantornya menuju Istana Wapres, Senin (4/3/2013).
Hatta juga belum bisa memastikan kapan penjadwalan ulang dari pertemuan ini bisa dilakukan. Hatta meninggalkan kantornya sekitar pukul 13.30 WIB.
Untuk informasi, Jetro adalah organisasi pemerintah Jepang yang bekerja untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara Jepang dan seluruh dunia.
Awalnya didirikan pada tahun 1958 untuk mempromosikan ekspor Jepang di luar negeri, inti fokus Jetro di abad ke-21 telah bergeser ke arah meningkatkan investasi langsung asing ke Jepang dan membantu perusahaan-perusahaan kecil dan menengah Jepang memaksimalkan potensi ekspor global mereka.
(gpr)