Borobudur kurang promosi di internasional
A
A
A
Sindonews.com - DI Yogyakarta (DIY) banyak memiliki potensi pariwisata untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan pariwisata di Asia. Hanya saja, informasi mengenai obyek wisata masih belum lengkap. Candi Borobudur yang pernah menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia saja tidak banyak dikenal.
Direktur Asia Pasific Travel Three, Loo Seow Chong mengatakan, Yogyakarta banyak memiliki obyek wisata menarik untuk dikunjungi dan bisa disandingkan dengan obyek wisata internasional. Mulai Candi Borobudur, Prambanan hingga Kalasan.
"Borobudur ini bisa dikembangkan menjadi wisata rohani, seperti di Taj Mahal India. Tapi informasi yang ada cukup minim," jelasnya pada Media and Travel Partner Fam Trip di Bolo Resto.
Pihaknya mengku tertantang untuk bisa menggali potensi pariwisata dan mempromosikan. Karena itu, mereka bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY mendapatkan 15 perwakilan media dari Malaysia, Singapura dan Taiwan untuk menggali potensi di DIY. Hasil trip ini akan ditayangkan pada masing-masing media, baik cetak, TV maupun
radio.
Beberapa perwakilan ini, kata dia, cukup menikmati potensi yang ada. Mereka juga kagum dengan kekayaan potensi wisata, baik wisata alam, petualang, maupun heritage hingga wisata belanja. "Promo wisata yang ada masih terbatas dan belum berkelanjutan," ujarnya.
Sementara, Komisaris CV LimaPilar Pariwisata yang menjadi operator Travel Three di Yogyakarta, Betty Aryani mengatakan, untuk bisa mengembangkan pariwisata semua pihak harus berbenah diri. Mereka harus terlibat dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada.
Dibandingkan dengan Malaysia, potensi wisata yang ada harusnya bisa lebih dikembangkan untuk menarik wisatawan. Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara baru diangka 200 ribu. Padahal, di Malaysia setiap tahun bisa mencapai jutaan. "Mereka datang di Malaysia hanya berfoto-foto. Kita jauh lebih bagus peluangnya," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, Travel Three hanya membuat paket wisata ke Bali. Melihat antusias dan keinginan di sana, kini akan digarap paket di Yogyakarta. Mulau dari Borobudur, Keraton, Tamansari hingga Candi Prambanan, dan Boko.
Direktur Asia Pasific Travel Three, Loo Seow Chong mengatakan, Yogyakarta banyak memiliki obyek wisata menarik untuk dikunjungi dan bisa disandingkan dengan obyek wisata internasional. Mulai Candi Borobudur, Prambanan hingga Kalasan.
"Borobudur ini bisa dikembangkan menjadi wisata rohani, seperti di Taj Mahal India. Tapi informasi yang ada cukup minim," jelasnya pada Media and Travel Partner Fam Trip di Bolo Resto.
Pihaknya mengku tertantang untuk bisa menggali potensi pariwisata dan mempromosikan. Karena itu, mereka bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY mendapatkan 15 perwakilan media dari Malaysia, Singapura dan Taiwan untuk menggali potensi di DIY. Hasil trip ini akan ditayangkan pada masing-masing media, baik cetak, TV maupun
radio.
Beberapa perwakilan ini, kata dia, cukup menikmati potensi yang ada. Mereka juga kagum dengan kekayaan potensi wisata, baik wisata alam, petualang, maupun heritage hingga wisata belanja. "Promo wisata yang ada masih terbatas dan belum berkelanjutan," ujarnya.
Sementara, Komisaris CV LimaPilar Pariwisata yang menjadi operator Travel Three di Yogyakarta, Betty Aryani mengatakan, untuk bisa mengembangkan pariwisata semua pihak harus berbenah diri. Mereka harus terlibat dalam mengembangkan potensi pariwisata yang ada.
Dibandingkan dengan Malaysia, potensi wisata yang ada harusnya bisa lebih dikembangkan untuk menarik wisatawan. Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara baru diangka 200 ribu. Padahal, di Malaysia setiap tahun bisa mencapai jutaan. "Mereka datang di Malaysia hanya berfoto-foto. Kita jauh lebih bagus peluangnya," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, Travel Three hanya membuat paket wisata ke Bali. Melihat antusias dan keinginan di sana, kini akan digarap paket di Yogyakarta. Mulau dari Borobudur, Keraton, Tamansari hingga Candi Prambanan, dan Boko.
(izz)