Kadin: Kenaikan harga elpiji 12 kg tak pengaruhi UKM

Sindonews.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyatakan, kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) tidak akan berdampak signifikan terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Menurut Kadin, mayoritas UKM menggunakan elpiji 3 kg, bukan elpiji 12 kg. "UKM itu kan banyak menggunakan yang (tabung) 3 kg, jadi saya kira enggak terlalu berdampak," ujar Wakil Ketua Kadin bidang UKM dan Koperasi, Erwin Aksa ketika ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (5/3/2013).

Dia mencontohkan, usaha kaki lima yang lebih banyak menggunakan elpiji 3 kg ketimbang elpiji 12 kg. "Kalau yang gerobak-gerobak itu kan enggak mungkin bawa yang (elpiji) 12 kg, terlalu berat bawanya," kata Erwin.

Sebelumnya diberitakan, PT Pertamina (Persero) akan melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg pada awal Maret ini. Rencananya, kenaikan elpiji 12 kg sebesar Rp2.100 per kg, atau naik Rp25 ribu per tabung sehingga harga elpiji 12 kg menjadi Rp95 ribu per tabung.

Pertamina mengaku terus mengalami kerugian dari pejualan gas 3 Kg. Pada 2012, Pertamina memprediksi rugi sebesar Rp5 triliun dari produksi dan penyaluran elpiji 12 kg.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa berjanji akan mempertimbangkan segala aspek dalam memutuskan naik atau tidaknya harga elpiji 12 kg. Rencana kenaikan harga elpiji 12 kg sendiri akan segera diadakan pada minggu ini.

"Saya akan rapat minggu ini. Saya harus lihat dari berbagai aspek. Ingat, ekonomi kita enggak semua itu," ujar Hatta, baru-baru ini.