PLN siap serap listrik tenaga sampah
A
A
A
Sindonews.com - Manager Humas PT PLN (Persero), Bambang Dwiyanto menerangkan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) siap menyerap produksi listrik sebesar 120 megawatt (MW) dari pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di tempat pembuangan sampah (TPS) Bantargebang. PLTSa tersebut merupakan hasil kerja sama PT Pertamina (Persero), PT Godang Tua Jaya dan Solena Fuel Corp.
"Kami siap , sepenuhnya kami sangat siap menyerap (listrik tenaga sampah) semuanya," tegas Bambang, di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Bambang juga menyatakan dukungannya terhadap proyek kerja sama pembangunan pembangkit tenaga listrik tersebut. Dia menilai, proyek tersebut sebagai langkah inovatif untuk mendukung tersedianya energi baru terbarukan.
"Bagus, itu sangat kita dukung. Itukan mendukung penyediaan energi baru terbarukan," jelas dia.
Namun demikian, Bambang masih enggan berkomentar terlalu jauh perihal berapa anggaran yang sudah dicadangkan PLN untuk menyerap produksi listrik tersebut. "Nilainya belum, kita masih bicara. Nanti kalau sudah ada, kami undang," tandasnya.
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan sebelumnya menerangkan, kerja sama tripartit ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata mewujudkan cita-cita penyedia sumber energi baru terbarukan dan tak lagi bergantung pada sumber energi berbahan bakar fosil.
"Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, implementasi energi baru terbarukan mengambil langkah pertama. Dengan kerja sama ini banyak manfaat, dimana fasilitas ini akan mengurangi gas buang dan sampah akan diubah menjadi energi," terang Karen.
Sementara Direktur PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus mengungkapkan, kerja sama ini diharapkan mampu menyumbang ketersediaan listrik sebesar 138 megawatt (MW), di mana 120 MW akan dijual ke PLN. Sedangkan sisanya, sekitar 18 MW dikonsumsi sendiri untuk menyuplai kebutuhan listrik operasional.
"Kami siap , sepenuhnya kami sangat siap menyerap (listrik tenaga sampah) semuanya," tegas Bambang, di Jakarta, Selasa (5/3/2013).
Bambang juga menyatakan dukungannya terhadap proyek kerja sama pembangunan pembangkit tenaga listrik tersebut. Dia menilai, proyek tersebut sebagai langkah inovatif untuk mendukung tersedianya energi baru terbarukan.
"Bagus, itu sangat kita dukung. Itukan mendukung penyediaan energi baru terbarukan," jelas dia.
Namun demikian, Bambang masih enggan berkomentar terlalu jauh perihal berapa anggaran yang sudah dicadangkan PLN untuk menyerap produksi listrik tersebut. "Nilainya belum, kita masih bicara. Nanti kalau sudah ada, kami undang," tandasnya.
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan sebelumnya menerangkan, kerja sama tripartit ini diharapkan bisa menjadi langkah nyata mewujudkan cita-cita penyedia sumber energi baru terbarukan dan tak lagi bergantung pada sumber energi berbahan bakar fosil.
"Mengurangi ketergantungan pada energi fosil, implementasi energi baru terbarukan mengambil langkah pertama. Dengan kerja sama ini banyak manfaat, dimana fasilitas ini akan mengurangi gas buang dan sampah akan diubah menjadi energi," terang Karen.
Sementara Direktur PT Godang Tua Jaya, Rekson Sitorus mengungkapkan, kerja sama ini diharapkan mampu menyumbang ketersediaan listrik sebesar 138 megawatt (MW), di mana 120 MW akan dijual ke PLN. Sedangkan sisanya, sekitar 18 MW dikonsumsi sendiri untuk menyuplai kebutuhan listrik operasional.
(rna)