IHSG berpotensi lanjutkan penguatan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang memprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak pada kisaran 4.783-4.878.
Pola white opening marubozu di area overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal atau penguatan lanjutan didukung positifnya pasar global seperti Dow Jones.
"Hampir lima tahun setelah Dow mencapai level terendah dalam Bear Market, Dow Jones kembali melaju diatas level tertinggi mereka di tahun 2007 setelah Rabu Dow kembali menguat +42,47 poin (+0,3 persen) ditutup pada level 14.296,24 (YTD Dow menguat +9,07 persen) diikuti naiknya The Vix sebesar +0,3 persen ditutup pada level 13,52," kata Edwin, Kamis (7/3/2013).
Kondisi tersebut terutama didorong Private Sector Employment bulan Februari yang naik tajam sebesar 198 ribu unit, jauh diatas perkiraan awal sebesar 170 ribu unit, dimana data ADP ini keluar dua hari sebelum dirilisnya data non-farm payrolls yang diperkirakan akan tumbuh 160 ribu unit.
Di sisi lain, pernyataan dari The Fed's Beige Book yang mengatakan pertumbuhan ekonomi kembali berlanjut menguat di bulan Januari dan Februari seiring meningkatnya belanja konsumen dan The Fed mengharapkan ekonomi dapat mempertahankan perbaikan ekonomi secara bertahap.
Hal itu didukung oleh rendahnya suku bunga dan program bond-buying ditengah turunnya data factory orders sebesar 2 persen di bulan Januari (dimana Commerce Departement memperkirakan terjadinya kontraksi 2,2 persen serta orders yang diperkirakan bertumbuh 1,3 persen diluar transportasi) akibat lemahnya permintaan atas perlengkapan transportasi.
"Tercapainya level tertinggi baru dalam sejarah Wall Street atas Dow Jones (bahkan day trade sempat berada di atas level 14.300) ditengah dorongan aksi pembelian bersih yang sangat dasyat, dimana YTD mencapai Rp19,42 triliun membuat saya perkirakan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya dalam perdagangan Kamis (07/03)," tegasnya.
Pola white opening marubozu di area overbought terbentuk atas IHSG mengindikasikan bullish reversal atau penguatan lanjutan didukung positifnya pasar global seperti Dow Jones.
"Hampir lima tahun setelah Dow mencapai level terendah dalam Bear Market, Dow Jones kembali melaju diatas level tertinggi mereka di tahun 2007 setelah Rabu Dow kembali menguat +42,47 poin (+0,3 persen) ditutup pada level 14.296,24 (YTD Dow menguat +9,07 persen) diikuti naiknya The Vix sebesar +0,3 persen ditutup pada level 13,52," kata Edwin, Kamis (7/3/2013).
Kondisi tersebut terutama didorong Private Sector Employment bulan Februari yang naik tajam sebesar 198 ribu unit, jauh diatas perkiraan awal sebesar 170 ribu unit, dimana data ADP ini keluar dua hari sebelum dirilisnya data non-farm payrolls yang diperkirakan akan tumbuh 160 ribu unit.
Di sisi lain, pernyataan dari The Fed's Beige Book yang mengatakan pertumbuhan ekonomi kembali berlanjut menguat di bulan Januari dan Februari seiring meningkatnya belanja konsumen dan The Fed mengharapkan ekonomi dapat mempertahankan perbaikan ekonomi secara bertahap.
Hal itu didukung oleh rendahnya suku bunga dan program bond-buying ditengah turunnya data factory orders sebesar 2 persen di bulan Januari (dimana Commerce Departement memperkirakan terjadinya kontraksi 2,2 persen serta orders yang diperkirakan bertumbuh 1,3 persen diluar transportasi) akibat lemahnya permintaan atas perlengkapan transportasi.
"Tercapainya level tertinggi baru dalam sejarah Wall Street atas Dow Jones (bahkan day trade sempat berada di atas level 14.300) ditengah dorongan aksi pembelian bersih yang sangat dasyat, dimana YTD mencapai Rp19,42 triliun membuat saya perkirakan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya dalam perdagangan Kamis (07/03)," tegasnya.
(rna)