Pertamina rugi Rp425 miliar/bulan dari elpiji 12 kg

Sindonews.com - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pihaknya mengalami kerugian hingga Rp850 miliar dari Januari hingga Februari 2013 akibat tidak dinaikannya harga elpiji 12 kilogram (kg).

"Januari hingga saat ini, sekitar Rp425 miliar sebulan," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir saat ditemui di Kantor Pertamina EP, Jakarta, Kamis (7/3/2013).

Karena itu, Pertamina tetap ngotot akan menaikan harga elpiji 12 kg. Saat ini, rencana kenaikan harga elpiji 12 kg hanya ditunda karena belum mendapat persetujuan dari pemerintah. Pasalnya, situasi ekonomi belum kondusif untuk melakukan hal tersebut. Sehingga, dikhawatirkan kenaikan elpiji 12 kg akan memperparah inflasi 2013 yang sudah mencapai 1,8 persen.

"Kita tidak lagi harus (naik) Maret. Pak Hatta (Menko Perkonomian, Hatta Rajasa) bilang tidak perlu persetujuan pemerintah," tambah Ali.

Dia mengatakan, hingga kini belum ada pembicaraan lagi antara Pertamina dengan pemerintah terkait rencana kenaikan harga elpiji 12 kg. Kemungkinan minggu ini akan kembali dibahas. "Sampai kemarin belum ada pembahasan kembali dan rencananya kita akan dipanggil minggu ini," tutupnya.