18 persen lahan Pertamina EP tak bisa dieksplorasi
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina EP menyatakan akan mengembalikan 18 persen wilayah kerjanya kepada pemerintah. Alasannya, wilayah-wilayah tersebut tidak potensial untuk produksi minyak dan gas atau berada di bawah area fasilitas umum.
"Lahan 18 persen memang harus kita kembalikan. Kita tidak bisa melakukan apa-apa," ungkap Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP, Doddy Priambodo dalam Workshop di Kantor Pertamina EP, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Dari total lahan yang akan dikembalikan, salah satunya berlokasi di Monas hingga BSD Tanggerang. Kemudian tersebar ke Selatan Jawa Barat hingga masuk Gunung Muria hingga ke pusat kota Surabaya.
"Dari Monas ke BSD. Setelah itu ke Selatan Jawa Barat dan saya implikasi migas di sana nol besar. Gunung Muria juga migas tidak bisa main di batuan beku itu cocok untuk wisata. Kemudian Wonokromo hingga ke pusat kota Surabaya tidak bisa lakukan eksplorasi. Ada juga Bandara Polonia itu airport, kita enggak mungkin melakukan eksplorasi di sana. Kita kembalikan sedini mungkin. Kita punya itikad baik untuk mengembalikan secepatnya," jelas Doddy.
Sebagai informasi, total areal eksplorasi Pertamina EP yang diberikan pemerintah sebesar 138 ribu kilo meter persegi (km2). Otomatis dengan adanya masalah ini, total areal ekplorasi Pertamina EP berkurang.
"Area wilayah kerja Pertamina EP 138 ribu km persegi. Yang aktif untuk eksplorasi 65 persen atau sekitar 90 ribu km persegi, 18 persen kita akan kembalikan ke pemerintah dan sudah sampai ke SKK Migas untuk masuk ke ESDM. Jadi dengan adanya kejadian ini, total areal kita berkurang menjadi 111 ribu km," tandas dia.
"Lahan 18 persen memang harus kita kembalikan. Kita tidak bisa melakukan apa-apa," ungkap Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP, Doddy Priambodo dalam Workshop di Kantor Pertamina EP, Jakarta, Kamis (7/3/2013).
Dari total lahan yang akan dikembalikan, salah satunya berlokasi di Monas hingga BSD Tanggerang. Kemudian tersebar ke Selatan Jawa Barat hingga masuk Gunung Muria hingga ke pusat kota Surabaya.
"Dari Monas ke BSD. Setelah itu ke Selatan Jawa Barat dan saya implikasi migas di sana nol besar. Gunung Muria juga migas tidak bisa main di batuan beku itu cocok untuk wisata. Kemudian Wonokromo hingga ke pusat kota Surabaya tidak bisa lakukan eksplorasi. Ada juga Bandara Polonia itu airport, kita enggak mungkin melakukan eksplorasi di sana. Kita kembalikan sedini mungkin. Kita punya itikad baik untuk mengembalikan secepatnya," jelas Doddy.
Sebagai informasi, total areal eksplorasi Pertamina EP yang diberikan pemerintah sebesar 138 ribu kilo meter persegi (km2). Otomatis dengan adanya masalah ini, total areal ekplorasi Pertamina EP berkurang.
"Area wilayah kerja Pertamina EP 138 ribu km persegi. Yang aktif untuk eksplorasi 65 persen atau sekitar 90 ribu km persegi, 18 persen kita akan kembalikan ke pemerintah dan sudah sampai ke SKK Migas untuk masuk ke ESDM. Jadi dengan adanya kejadian ini, total areal kita berkurang menjadi 111 ribu km," tandas dia.
(izz)