Pengusaha restoran diminta tidak menjerit

Sabtu, 09 Maret 2013 - 18:34 WIB
Pengusaha restoran diminta tidak menjerit
Pengusaha restoran diminta tidak menjerit
A A A
Sindonews.com - Saat ini, pengguna elpiji 12 kg adalah high class, seperti restoran. Karena itu, Himpunan Wirausaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menilai, pengusaha restoran tidak perlu menjerit atas rencana kenaikan harga elpiji 12 kg.

Ketua Umum Hiwsana Migas, Eri Purnomohadi menilai, jika pengusaha kafe dan restoran protes atas kenaika harga elpiji 12 kg itu lucu. "Dia bisa menaikkan harga makanan seenak sendiri. Jadi aneh ketika mereka mengancam akan menaikkan harga makanan kalau harga elpiji 12 kg itu nai," katanya saat dihubungi Sindonews, Sabtu (9/3/2013).

Dia menuturkan, pengusaha restoran sudah biasa menaikkan harga makanan sebelum harga elpiji 12 kg dinaikkan. Cara seperti itu dinilai Eri sebagai perilaku monopoli.

"Mereka bilang kalau enggak mau makan, ya enggak usah makan. Sekarang mereka protes dan mengancam akan menaikkan harga, padahal sudah dinaikkan sebelum harga elpiji 12 kg ini dinaikkan nantinya," terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pertamina akan melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg pada awal Maret ini. Rencananya, kenaikan elpiji 12 kg sebesar Rp2.100 per kg, atau naik Rp25 ribu per tabung sehingga harga elpiji 12 kg menjadi Rp95 ribu per tabung.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8409 seconds (0.1#10.140)