Profit taking bayangi gerak IHSG
A
A
A
Sindonews.com - Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono memproyeksikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini terlihat memiliki ruang kenaikan, meski relatif terbatas. Ancaman aksi ambil untung (profit taking) mulai membayangi IHSG.
"Ancaman profit taking mulai membayangi indeks. Beberapa saham unggulan yang menjadi pendorong indeks mulai mengalami koreksi. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.855-4.900," kata Purwoko, Senin (11/3/2013).
IHSG pada perdagangan pekan lalu ditutup menguat sekitar 26 poin. Kenaikan pada pekan lalu ditopang oleh sentimen positif dari beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi akan kelanjutan program stimulus di beberapa negara besar.
"Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa pemulihan ekonomi di AS, China, dan Jepang akan berlanjut," kata Purwoko.
Menurut dia, quantitative Easing (QE) 3 yang dimulai sejak September lalu dan Fed rate yang rendah sepertinya berhasil mengangkat perekonomian AS.Sektor perumahan dan automotif terus menunjukan pemulihan dan hal ini yang juga mendorong perbaikan pasar tenaga kerja.
First-time jobles claims (Orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali) mengalami penurunan pertama kali semenjak Januari 2013. Dari dalam negeri tampaknya aliran dana asing atau capital inflow juga menjadi pendorong utama indeks pekan lalu.
"Kestabilan serta prospek ekonomi Indonesia menjadi daya tarik bagi investor. Dari pembukaan awal tahun IHSG tercatat menguat 12,92 persen dan menjadi salah satu bursa dengan performance terbaik di tahun ini," tutur dia.
"Ancaman profit taking mulai membayangi indeks. Beberapa saham unggulan yang menjadi pendorong indeks mulai mengalami koreksi. Kami perkirakan hari ini IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.855-4.900," kata Purwoko, Senin (11/3/2013).
IHSG pada perdagangan pekan lalu ditutup menguat sekitar 26 poin. Kenaikan pada pekan lalu ditopang oleh sentimen positif dari beberapa data ekonomi Amerika Serikat (AS) serta ekspektasi akan kelanjutan program stimulus di beberapa negara besar.
"Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa pemulihan ekonomi di AS, China, dan Jepang akan berlanjut," kata Purwoko.
Menurut dia, quantitative Easing (QE) 3 yang dimulai sejak September lalu dan Fed rate yang rendah sepertinya berhasil mengangkat perekonomian AS.Sektor perumahan dan automotif terus menunjukan pemulihan dan hal ini yang juga mendorong perbaikan pasar tenaga kerja.
First-time jobles claims (Orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran untuk pertama kali) mengalami penurunan pertama kali semenjak Januari 2013. Dari dalam negeri tampaknya aliran dana asing atau capital inflow juga menjadi pendorong utama indeks pekan lalu.
"Kestabilan serta prospek ekonomi Indonesia menjadi daya tarik bagi investor. Dari pembukaan awal tahun IHSG tercatat menguat 12,92 persen dan menjadi salah satu bursa dengan performance terbaik di tahun ini," tutur dia.
(rna)