BPS: Harga turun, Maret berpeluang deflasi
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo memproyeksikan, deflasi berpeluang terjadi pada Maret 2013. Pasalnya, laju inflasi pada Maret diproyeksi relatif terkendali dan stabil.
Dia menilai, deflasi akan terjadi sehubungan dengan membaiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, seperti harga emas yang mengalami penurunan bulan ini. Deflasi pada Maret juga akan terdorong dengan potensi turunnya harga minyak goreng.
Meski demikian, inflasi masih berpotensi terjadi jika rencana kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilo gram (kg) sebesar 35 persen jadi dilaksanakan.
"Saya kira harga akan terjaga di Maret ini, bahkan sebagian besar deflasi sekitar 0,2 persen. Tapi kalau jadi elpiji naik 35 persen bisa mendorong inflasi 0,5 persen karena masyarakat mengapresiasinya," ungkap Sasmito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (11/3/2013).
Menurutnya, elpiji 12 kg telah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Pendorong lain terjadinya inflasi adalah stok bawang merah dan bawang putih yang terbatas. "Apabila harganya naik, ini bisa berdampak besar terhadap inflasi. Kenaikan harga gas itu dapat menjadi pemicu lonjakan inflasi," imbuh Sasmito.
Dia menilai, deflasi akan terjadi sehubungan dengan membaiknya harga sejumlah kebutuhan pokok, seperti harga emas yang mengalami penurunan bulan ini. Deflasi pada Maret juga akan terdorong dengan potensi turunnya harga minyak goreng.
Meski demikian, inflasi masih berpotensi terjadi jika rencana kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilo gram (kg) sebesar 35 persen jadi dilaksanakan.
"Saya kira harga akan terjaga di Maret ini, bahkan sebagian besar deflasi sekitar 0,2 persen. Tapi kalau jadi elpiji naik 35 persen bisa mendorong inflasi 0,5 persen karena masyarakat mengapresiasinya," ungkap Sasmito dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (11/3/2013).
Menurutnya, elpiji 12 kg telah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Pendorong lain terjadinya inflasi adalah stok bawang merah dan bawang putih yang terbatas. "Apabila harganya naik, ini bisa berdampak besar terhadap inflasi. Kenaikan harga gas itu dapat menjadi pemicu lonjakan inflasi," imbuh Sasmito.
(gpr)