Jerman yakin Prancis pegang aturan anggaran Eropa
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble menyuarakan keyakinan, bahwa Prancis akan tetap berpegang teguh pada aturan anggaran Uni Eropa, khususnya terhadap defisit publik.
Kekhawatiran muncul setelah Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan, bahwa Paris kemungkinan akan melebihi batas defisit yang ditetapkan Uni Eropa.
"Kami yakin Prancis akan seperti kita, menghormati aturan yang membatasi defisit publik negara Uni Eropa, tidak lebih 3 persen dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Schaeuble, seperti dilansir Global Post, Rabu (13/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hollande merevisi target pemotongan defisit publik pemerintah ke langit-langit di atas 3 persen, dengan mengatakan mungkin akan mencapai 3,7 persen dari PDB.
Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini memperingatkan negara Uni Eropa jika melakukan pemotongan defisit terlalu cepat akan merugikan pertumbuhan, dan itu dimungkinkan oleh Prancis.
Untuk itu, Schaeuble menekankan pentingnya berpegang pada aturan dan mengatakan tidak ada keraguan, Paris dan Berlin akan memenuhi tanggung jawabnya dalam hal itu. "Kita tidak perlu saling memberi saran satu sama lain," ucap Schaeuble.
Pemerintah Jerman sendiri menyetujui rancangan anggaran dengan defisit terendah pada 2014 dalam 40 tahun, hingga mendapat pujian dari menteri ekonomi sebagai langkah "bersejarah" dalam pertempuran melawan utang.
Kekhawatiran muncul setelah Presiden Prancis, Francois Hollande menyatakan, bahwa Paris kemungkinan akan melebihi batas defisit yang ditetapkan Uni Eropa.
"Kami yakin Prancis akan seperti kita, menghormati aturan yang membatasi defisit publik negara Uni Eropa, tidak lebih 3 persen dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Schaeuble, seperti dilansir Global Post, Rabu (13/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hollande merevisi target pemotongan defisit publik pemerintah ke langit-langit di atas 3 persen, dengan mengatakan mungkin akan mencapai 3,7 persen dari PDB.
Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini memperingatkan negara Uni Eropa jika melakukan pemotongan defisit terlalu cepat akan merugikan pertumbuhan, dan itu dimungkinkan oleh Prancis.
Untuk itu, Schaeuble menekankan pentingnya berpegang pada aturan dan mengatakan tidak ada keraguan, Paris dan Berlin akan memenuhi tanggung jawabnya dalam hal itu. "Kita tidak perlu saling memberi saran satu sama lain," ucap Schaeuble.
Pemerintah Jerman sendiri menyetujui rancangan anggaran dengan defisit terendah pada 2014 dalam 40 tahun, hingga mendapat pujian dari menteri ekonomi sebagai langkah "bersejarah" dalam pertempuran melawan utang.
(dmd)