Ekonomi Kurang Kompetitif, Macron: Uni Eropa Bisa Mati
loading...
A
A
A
BERLIN - Ekonomi Uni Eropa (UE) tertinggal di belakang AS (Amerika Serikat) dan China akibat dengan regulasi yang berlebihan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengingatkan, ekonomi Uni Eropa perlu menjadi lebih kompetitif dengan AS dan China , jika tidak ingin mati.
Menurut Macron yang berbicara dalam Dialog Global Berlin, blok 27 negara itu tertinggal di belakang Washington dan Beijing, dimana keduanya telah melampaui Uni Eropa dalam hal output ekonomi dan investasi.
Macron juga memperingatkan bahwa Uni Eropa berada dalam situasi yang sangat genting dan dapat menghadapi masalah yang besar jika gagal memperdalam pasar tunggalnya dan menyelesaikan "fragmentasi."
"Uni Eropa bisa mati, kita berada di ambang momen yang sangat penting," kata presiden Prancis seperti dilansir RT.
"Model kita sebelumnya sudah berakhir – kita mengatur secara berlebihan dan kurang berinvestasi. Dalam dua hingga tiga tahun yang akan datang, jika kita mengikuti agenda klasik kita, kita akan keluar dari pasar," ungkapnya.
Selainn itu Macron juga mengingatkan, bahwa Uni Eropa gagal untuk segera mereformasi peraturan, blok tersebut akan dipaksa untuk menerapkan rencana penyelamatan dalam waktu lima hingga sepuluh tahun, mendatang.
Lantaran itu, Macron meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk menekan aturan perdagangan global yang adil. Sejalan dengan itu, juga mendesak Brussels agar menyelesaikan paket aturan keuangan serikat perbankan, menurut Bloomberg.
Pernyataan Macron menggemakan peringatan yang diterbitkan dalam laporan "daya saing ekonomi" Mario Draghi bulan lalu. Mantan presiden Bank Sentral Eropa dan perdana menteri Italia itu mengatakan, Uni Eropa membutuhkan investasi tahunan sebesar USD890 miliar, yang merupakan sekitar 4,5% dari PDB seluruh blok UE, untuk bisa mengimbangi AS dan China.
Menurut Macron yang berbicara dalam Dialog Global Berlin, blok 27 negara itu tertinggal di belakang Washington dan Beijing, dimana keduanya telah melampaui Uni Eropa dalam hal output ekonomi dan investasi.
Macron juga memperingatkan bahwa Uni Eropa berada dalam situasi yang sangat genting dan dapat menghadapi masalah yang besar jika gagal memperdalam pasar tunggalnya dan menyelesaikan "fragmentasi."
"Uni Eropa bisa mati, kita berada di ambang momen yang sangat penting," kata presiden Prancis seperti dilansir RT.
"Model kita sebelumnya sudah berakhir – kita mengatur secara berlebihan dan kurang berinvestasi. Dalam dua hingga tiga tahun yang akan datang, jika kita mengikuti agenda klasik kita, kita akan keluar dari pasar," ungkapnya.
Selainn itu Macron juga mengingatkan, bahwa Uni Eropa gagal untuk segera mereformasi peraturan, blok tersebut akan dipaksa untuk menerapkan rencana penyelamatan dalam waktu lima hingga sepuluh tahun, mendatang.
Lantaran itu, Macron meminta negara-negara anggota Uni Eropa untuk menekan aturan perdagangan global yang adil. Sejalan dengan itu, juga mendesak Brussels agar menyelesaikan paket aturan keuangan serikat perbankan, menurut Bloomberg.
Pernyataan Macron menggemakan peringatan yang diterbitkan dalam laporan "daya saing ekonomi" Mario Draghi bulan lalu. Mantan presiden Bank Sentral Eropa dan perdana menteri Italia itu mengatakan, Uni Eropa membutuhkan investasi tahunan sebesar USD890 miliar, yang merupakan sekitar 4,5% dari PDB seluruh blok UE, untuk bisa mengimbangi AS dan China.
(akr)