Jero: Harga elpiji 12 kg batal naik demi rakyat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menyatakan, saat ini bukan waktu yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. Dikhawatirkan kenaikan harga elpiji 12 kg akan mengganggu perekonomian nasional.
"Belum, sementara ini belum. Waktunya belum tepat (untuk menaikkan harga elpiji 12 kg)," kata Jero usai acara peluncuran komik penghematan energi di Museum Listrik, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Dia mengemukakan, pembatalan kenaikan harga elpiji 12 kg ini telah disepakati bersama dalam Rapat Koordinasi Kementerian Perekonomian. Dia menegaskan, pembatalan ini bukan karena pemerintah takut rakyat marah.
"Setelah dikaji kemarin dengan Menko Perekonomian dan Menteri BUMN, secara rasional bisa naik tetapi karena membebani masyarakat, nah ini kita dikritik juga, kok pemerintah takut sama rakyat. Kita bukan takut sama rakyat, kita memikirkan rakyat," tuturnya.
Menteri kelahiran Bali ini mengklaim bahwa pembatalan kenaikan harga elpiji 12 kg ini demi kepentingan rakyat. Dikhawatirkan, beban rakyat akan semakin berat jika harga elpiji 12 kg naik. Karena itu, kenaikan harga elpiji 12 kg perlu diperhitungkan dengan matang dan dilaksanakan pada waktu yang benar-benar tepat.
"Jadi, kalau menyangkut kepentingan rakyat, maka tidak boleh gegabah menaikkan harga," tandas Jero.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berpendapat, tahun 2013 ini bukan waktu yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. Pasalnya, kenaikan harga elpiji 12 kg akan memicu inflasi yang sudah mencapai 1,8 persen pada awal tahun ini. Selain itu, masyarakat sudah dibebani dengan kenaikan TDL.
"Jangan tahun ini, karena tahun ini kita sudah naikkan TDL. Kalau disikat lagi kenaikan harga elpiji 12 kg, itu bisa memicu tambahan angka inflasi di atas 1 persen," kata Anggota Komisi VII DPR, Bobby Rizaldi, kemarin.
Menurut Bobby, kenaikan harga elpiji 12 kg akan membuat kondisi perekonomian Indonesia secara makro menjadi kurang baik. Karena itu, sebaiknya kenaikan harga elpiji 12 kg ditunda hingga 2014.
"Belum, sementara ini belum. Waktunya belum tepat (untuk menaikkan harga elpiji 12 kg)," kata Jero usai acara peluncuran komik penghematan energi di Museum Listrik, Jakarta, Kamis (14/3/2013).
Dia mengemukakan, pembatalan kenaikan harga elpiji 12 kg ini telah disepakati bersama dalam Rapat Koordinasi Kementerian Perekonomian. Dia menegaskan, pembatalan ini bukan karena pemerintah takut rakyat marah.
"Setelah dikaji kemarin dengan Menko Perekonomian dan Menteri BUMN, secara rasional bisa naik tetapi karena membebani masyarakat, nah ini kita dikritik juga, kok pemerintah takut sama rakyat. Kita bukan takut sama rakyat, kita memikirkan rakyat," tuturnya.
Menteri kelahiran Bali ini mengklaim bahwa pembatalan kenaikan harga elpiji 12 kg ini demi kepentingan rakyat. Dikhawatirkan, beban rakyat akan semakin berat jika harga elpiji 12 kg naik. Karena itu, kenaikan harga elpiji 12 kg perlu diperhitungkan dengan matang dan dilaksanakan pada waktu yang benar-benar tepat.
"Jadi, kalau menyangkut kepentingan rakyat, maka tidak boleh gegabah menaikkan harga," tandas Jero.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berpendapat, tahun 2013 ini bukan waktu yang tepat bagi Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg. Pasalnya, kenaikan harga elpiji 12 kg akan memicu inflasi yang sudah mencapai 1,8 persen pada awal tahun ini. Selain itu, masyarakat sudah dibebani dengan kenaikan TDL.
"Jangan tahun ini, karena tahun ini kita sudah naikkan TDL. Kalau disikat lagi kenaikan harga elpiji 12 kg, itu bisa memicu tambahan angka inflasi di atas 1 persen," kata Anggota Komisi VII DPR, Bobby Rizaldi, kemarin.
Menurut Bobby, kenaikan harga elpiji 12 kg akan membuat kondisi perekonomian Indonesia secara makro menjadi kurang baik. Karena itu, sebaiknya kenaikan harga elpiji 12 kg ditunda hingga 2014.
(izz)