Hatta melobi ladang minyak Irak untuk Pertamina
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa hari ini berangkat menuju Baghdad, Irak, guna menajajaki kerja sama bidang energi dan rekonstruksi pembangunan infrastruktur di negara yang baru saja dilanda perang itu.
Hatta menjelaskan, selain meningkatkan hubungan kerja sama, pemerintah juga akan meminta agar PT Pertamina (persero) dapat diberikan ladang minyak di sana, setelah sebelumnya memberikan lampu hijau terhadap ekspansi Pertamina di sana.
"Adapun lapangan di sana, sudah mendapatkan green light atau sinyal. West Tuba, lapangan yang sangat besar. Irak kan reserved terbesar ke-empat," ujarnya seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis (14/3/2013).
Menurutnya, jika Pertamina dapat berladang minyak di lapangan West Tuba, maka ini dapat meningkatkan cadangan minyak Indonesia. "Irak negara terbesar nomor empat dunia dengan cadangan minyak ratusan miliar barel. Bandingkan dengan kita, yang hanya sekitar 1,4 miliar barel. Jadi bisa dikatakan cadangan besar kita nanti di sana," ungkapnya.
Oleh karena itu, Hatta berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk melobi pemerintah Irak sehingga target pemerintah agar Pertamina betul-betul mendapatkan lapangan minyak dapat tercapai.
Pertamina, lanjut Hatta, akan menargetkan pasokan crude oil dari Irak sebesar 65 ribu barel untuk cadangan dalam negeri. "Kalau yang 65 ribu barel itu untuk memenuhi kecukupan crude kita di dalam negeri untuk diproses. Jadi B to B Pertamina tidak terkait dengan kerja sama, lebih kepada jaminan pasokan yang ada di sana," tutur Hatta sembari berharap kontrak di West Tuba dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
Hatta menjelaskan, selain meningkatkan hubungan kerja sama, pemerintah juga akan meminta agar PT Pertamina (persero) dapat diberikan ladang minyak di sana, setelah sebelumnya memberikan lampu hijau terhadap ekspansi Pertamina di sana.
"Adapun lapangan di sana, sudah mendapatkan green light atau sinyal. West Tuba, lapangan yang sangat besar. Irak kan reserved terbesar ke-empat," ujarnya seperti dikutip dari situs Sekretariat Kabinet, Kamis (14/3/2013).
Menurutnya, jika Pertamina dapat berladang minyak di lapangan West Tuba, maka ini dapat meningkatkan cadangan minyak Indonesia. "Irak negara terbesar nomor empat dunia dengan cadangan minyak ratusan miliar barel. Bandingkan dengan kita, yang hanya sekitar 1,4 miliar barel. Jadi bisa dikatakan cadangan besar kita nanti di sana," ungkapnya.
Oleh karena itu, Hatta berjanji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk melobi pemerintah Irak sehingga target pemerintah agar Pertamina betul-betul mendapatkan lapangan minyak dapat tercapai.
Pertamina, lanjut Hatta, akan menargetkan pasokan crude oil dari Irak sebesar 65 ribu barel untuk cadangan dalam negeri. "Kalau yang 65 ribu barel itu untuk memenuhi kecukupan crude kita di dalam negeri untuk diproses. Jadi B to B Pertamina tidak terkait dengan kerja sama, lebih kepada jaminan pasokan yang ada di sana," tutur Hatta sembari berharap kontrak di West Tuba dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
(gpr)