Kembangkan bisnis ritel, Bank BJB gandeng Jamsostek
A
A
A
Sindonews.com - Bank BJB terus memperbesar costumer bash layanan ritel melalui bisnis layanan perbankan. Upaya peningkatan layanan perbankan dilakukan melalui penambahan layanan perbankan kepada masyarakat. Bisnis layanan, diharapkan mampu meningkatkan jumlah kepesertaan nasabah Bank BJB.
"Sudah menjadi kebutuhan, perbankan menyediakan layanan secara lengkap kepada masyarakat," jelas Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro saat penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) BJB Jamsostek Service Point Office (JSPO) antara Bank BJB dan PT Jamsostek (persero) di Subang, Jawa Barat, Kamis (14/3/2013).
Upaya peningkatan layanan, dilakukan Bank BJB dengan menggandeng PT Jamsostek melalui layanan JSPO. Layanan tersebut memungkinkan peserta Jamsostek melakukan pembayaran iuran dan penerimaan klaim melalui Bank BJB. Serta membuka layanan pendaftaran peserta baru.
Saat ini, lanjut Bien, layanan JSPO dilayani di 12 cabang Bank BJB di Jawa Barat dan Banten. Sembilan titik di Jabar dan sisanya di Provinsi Banten. Titik JSPO tersebut di antaranya ada di Subang, Kuningan, Banjar, Cikarang, Cianjur, Sumedang, Soreang, Cikande, Anyer, cilegon, dan lainnya.
Menurut Bien, untuk pilot project, hanya dibuka 12 titik JSPO. Kedepannya, jumlah JSPO bisa ditambah, memanfaatkan sekitar 500 kantor cabang dan outlet Bank BJB di Jabar dan Banten. Bila memungkinkan, JSPO juga bisa dikembangkan di Waroeng BJB yang saat ini jumlahnya lebih dari 437 unit.
"Dibukanya layanan Jamsostek di Bank BJB, diharapkan mempermudah masyarakat melakukan pembayaran iuran. Dan kami berkomitmen memperluas unit layanan Jamsostek di Jabar dan Banten," beber Bien.
Bila memungkinkan, JSPO juga akan dibuka di Jakarta. Saat ini jumlah cabang dan outlet BJB di DKI Jakarta mencapai 120 unit. Sampai akhir tahun, akan ditambah menjadi sekitar 200 unit cabang.
Ketika disinggung target transaksi dari pembayaran iuran dan klaim Jamsostek, Bien mengaku belum bisa memperkirakannya. Namun, lanjut Bien, BJB tidak hanya kali ini saja mengembangkan bisnis layanan nonbank. saat ini, Bank BJB masih menjalin kersama dengan perusahannya asuransi lainnya. Kerjasama tersebut, mampu meningkatkan revenue perusahaan.
"Sudah menjadi kebutuhan, perbankan menyediakan layanan secara lengkap kepada masyarakat," jelas Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro saat penandatangan Perjanjian Kerjasama (PKS) BJB Jamsostek Service Point Office (JSPO) antara Bank BJB dan PT Jamsostek (persero) di Subang, Jawa Barat, Kamis (14/3/2013).
Upaya peningkatan layanan, dilakukan Bank BJB dengan menggandeng PT Jamsostek melalui layanan JSPO. Layanan tersebut memungkinkan peserta Jamsostek melakukan pembayaran iuran dan penerimaan klaim melalui Bank BJB. Serta membuka layanan pendaftaran peserta baru.
Saat ini, lanjut Bien, layanan JSPO dilayani di 12 cabang Bank BJB di Jawa Barat dan Banten. Sembilan titik di Jabar dan sisanya di Provinsi Banten. Titik JSPO tersebut di antaranya ada di Subang, Kuningan, Banjar, Cikarang, Cianjur, Sumedang, Soreang, Cikande, Anyer, cilegon, dan lainnya.
Menurut Bien, untuk pilot project, hanya dibuka 12 titik JSPO. Kedepannya, jumlah JSPO bisa ditambah, memanfaatkan sekitar 500 kantor cabang dan outlet Bank BJB di Jabar dan Banten. Bila memungkinkan, JSPO juga bisa dikembangkan di Waroeng BJB yang saat ini jumlahnya lebih dari 437 unit.
"Dibukanya layanan Jamsostek di Bank BJB, diharapkan mempermudah masyarakat melakukan pembayaran iuran. Dan kami berkomitmen memperluas unit layanan Jamsostek di Jabar dan Banten," beber Bien.
Bila memungkinkan, JSPO juga akan dibuka di Jakarta. Saat ini jumlah cabang dan outlet BJB di DKI Jakarta mencapai 120 unit. Sampai akhir tahun, akan ditambah menjadi sekitar 200 unit cabang.
Ketika disinggung target transaksi dari pembayaran iuran dan klaim Jamsostek, Bien mengaku belum bisa memperkirakannya. Namun, lanjut Bien, BJB tidak hanya kali ini saja mengembangkan bisnis layanan nonbank. saat ini, Bank BJB masih menjalin kersama dengan perusahannya asuransi lainnya. Kerjasama tersebut, mampu meningkatkan revenue perusahaan.
(gpr)