Harga bawang melonjak, SBY 'semprot' Mentan dan Mendag
A
A
A
Sindonews.com - Kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Suswono dan Menteri Perdagangan (Menperin) Gita Wirjawan dalam penanganan masalah lonjakan harga bawang merah, bawang putih dan daging sapi, dikeluhkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Keluhan itu dikemukakan saat membuka Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekonomi di kantor Presiden, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
SBY mengaku belum melihat langkah-langkah serius dan nyata dari dua menteri tersebut dalam penanganan melambungnya beberapa harga bahan pokok.
"Saya mengikuti apa yang terjadi di masyarakat, saya menyimak TV, saya baca koran, saya dengar percakapan di masyarakat, tentang kenaikan harga bawang putih dan bawang merah serta kenaikan daging sapi. Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata serta kemudian masalah itu bisa diatasi oleh jajaran terkait," ujar SBY di kantor Kepresidenan.
SBY mengaku justru melihat kedua Menteri tersebut saling menyalahkan dalam hal naiknya tiga komoditas ini. "Saya malah dengar seperti saling menyalahkan dari satu Kementerian dan Kementerian lain. Ini buruk," katanya.
Seharusnya, kata SBY, kedua Kementerian itu duduk bersama dan segera mengatasi masalah tersebut. "Yang benar adalah segera atasi masalah itu, duduk bersama, bicara dengan daerah, Gubernur, Bupati, Walikota dan kemudian stabilisasi yang dilakukan bisa atasi masalah ini. Ketika ada kritis harga pangan dan minyak tahun 2008 meluas karena global. Bermalam-malam, berhari-hari kita bekerja. Saya pimpin langsung," imbuhnya.
SBY pun mengimbau jika perlu Menteri terkait tidak perlu tidur. Sebab, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar. "Kalau tingkatannya seperti ini, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur, kalau perlu sampai selesai," tegas SBY.
"Rakyat memerlukan kepastian, solusi apa yang dilakukan kementerian terkait, lembaga terkait. Saya mendengarnya dalam talkshow, dalam seminar, bukan itu. Kerja nyata, duduk bersama dengan Kementerian terkait lalu solusinya apa," tambahnya.
Keluhan itu dikemukakan saat membuka Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekonomi di kantor Presiden, jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2013).
SBY mengaku belum melihat langkah-langkah serius dan nyata dari dua menteri tersebut dalam penanganan melambungnya beberapa harga bahan pokok.
"Saya mengikuti apa yang terjadi di masyarakat, saya menyimak TV, saya baca koran, saya dengar percakapan di masyarakat, tentang kenaikan harga bawang putih dan bawang merah serta kenaikan daging sapi. Saya belum melihat langkah-langkah yang lebih serius dan nyata serta kemudian masalah itu bisa diatasi oleh jajaran terkait," ujar SBY di kantor Kepresidenan.
SBY mengaku justru melihat kedua Menteri tersebut saling menyalahkan dalam hal naiknya tiga komoditas ini. "Saya malah dengar seperti saling menyalahkan dari satu Kementerian dan Kementerian lain. Ini buruk," katanya.
Seharusnya, kata SBY, kedua Kementerian itu duduk bersama dan segera mengatasi masalah tersebut. "Yang benar adalah segera atasi masalah itu, duduk bersama, bicara dengan daerah, Gubernur, Bupati, Walikota dan kemudian stabilisasi yang dilakukan bisa atasi masalah ini. Ketika ada kritis harga pangan dan minyak tahun 2008 meluas karena global. Bermalam-malam, berhari-hari kita bekerja. Saya pimpin langsung," imbuhnya.
SBY pun mengimbau jika perlu Menteri terkait tidak perlu tidur. Sebab, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar. "Kalau tingkatannya seperti ini, hanya tiga komoditas yang mengalami kenaikan tidak wajar, selesaikan. Jangan tidur, kalau perlu sampai selesai," tegas SBY.
"Rakyat memerlukan kepastian, solusi apa yang dilakukan kementerian terkait, lembaga terkait. Saya mendengarnya dalam talkshow, dalam seminar, bukan itu. Kerja nyata, duduk bersama dengan Kementerian terkait lalu solusinya apa," tambahnya.
(gpr)