Pembatasan BBM masih menjadi prioritas
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah menegaskan bahwa skenario kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum jadi prioritas utama. Saat ini, pemerintah sedang mengevaluasi kembali keberadaan pembatasan BBM.
“Kedepan nanti pembatasan BBM seperti energi baru dan terbarukan akan terus dimaksimalkan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di kantornya, Jakarta, Senin (18/3/2013)
Ditempat yang sama, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap pembatasan BBM. Adapun evaluasi yang dimaksud adalah melengkapi pembatasan BBM yang sudah jalan berdasarkan peraturan sebelumnya.
“Seperti larangan semua mobil plat hitam menggunakan BBM, ini perintah presiden yang harus dijalankan,” kata dia.
Sebelumnya, Jero mengakui, saat ini pihaknya sedang menyusun opsi pengendalian BBM bersubsidi, di samping beberapa opsi pengendalian lainnya yang sudah dilaksanakan antara lain pelarangan mobil dinas, tambang, dan perkebunan.
Jero menegaskan, jika nantinya opsi pengendalian BBM tidak lagi menuai hasil yang diharapkan dan makin memberatkan rakyat, maka pemerintah tidak punya pilihan lain, kecuali menaikan harga BBM bersubsidi secara bertahap. “Sekarang kenaikan harga masih di kaji,” jelasnya.
Menurut Jero, pertimbangan pemerintah saat ini adalah kemampuan masyarakat kecil dengan daya beli rendah menghadapi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saya kira masih terlalu rentan dengan dampak dari kenaikan BBM subsidi. Fokus kami, apapun keputusannya yang paling utama adalah masyarakat miskin,” ujarnya.
“Kedepan nanti pembatasan BBM seperti energi baru dan terbarukan akan terus dimaksimalkan,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik di kantornya, Jakarta, Senin (18/3/2013)
Ditempat yang sama, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih melakukan evaluasi terhadap pembatasan BBM. Adapun evaluasi yang dimaksud adalah melengkapi pembatasan BBM yang sudah jalan berdasarkan peraturan sebelumnya.
“Seperti larangan semua mobil plat hitam menggunakan BBM, ini perintah presiden yang harus dijalankan,” kata dia.
Sebelumnya, Jero mengakui, saat ini pihaknya sedang menyusun opsi pengendalian BBM bersubsidi, di samping beberapa opsi pengendalian lainnya yang sudah dilaksanakan antara lain pelarangan mobil dinas, tambang, dan perkebunan.
Jero menegaskan, jika nantinya opsi pengendalian BBM tidak lagi menuai hasil yang diharapkan dan makin memberatkan rakyat, maka pemerintah tidak punya pilihan lain, kecuali menaikan harga BBM bersubsidi secara bertahap. “Sekarang kenaikan harga masih di kaji,” jelasnya.
Menurut Jero, pertimbangan pemerintah saat ini adalah kemampuan masyarakat kecil dengan daya beli rendah menghadapi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Saya kira masih terlalu rentan dengan dampak dari kenaikan BBM subsidi. Fokus kami, apapun keputusannya yang paling utama adalah masyarakat miskin,” ujarnya.
(rna)