Minyak dunia mixed akibat ketidakpastian bailout Siprus
A
A
A
Sindonews.com - Harga minyak mentah di perdagangan global hari ini mixed, akibat ketidakpastian bailout Siprus. Menurut analis, para investor memilih berhati-hati memantau perkembangan bailout kontroversial Siprus.
Dilansir Global Post, Selasa (19/3/2013), minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun 61 sen menjadi USD108,90 per barel dalam transaksi di London, sehari setelah mencapai titik terendah dalam tiga bulan USD107,78. Sementara kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk April, naik 16 sen menjadi USD93,90 per barel.
"Minyak mentah Brent telah berada di bawah tekanan baru Selasa, karena kondisi ekonomi di Siprus membebani sentimen pasar," kata Myrto Sokou, analis dari Sucden Financial di London.
Harga patokan minyak AS pulih sederhana di New York pada Senin, 18 Maret 2013, di mana beberapa analis mengatakan perekonomian Siprus tidak memiliki dampak cukup signifikan terhadap ekonomi Eropa dan global.
"Pasar mulai mencerna fakta bahwa Siprus adalah bagian yang sangat kecil dari ekonomi Eropa," kata Gene McGillian, broker dan analis dari Tradition Energy.
Seperti diberitakan, Siprus menjatuhkan retribusi kontroversial pada tabungan bank di bawah 20.000 euro, memicu peringatan gubernur bank sentral, bahwa kesepakatan bailout zona euro dalam bahaya kehancuran.
"Pasar minyak kemungkinan akan tetap stabil selama beberapa hari berikutnya (dengan) investor terus memantau setiap spillover dari perkembangan Siprus terhadap negara-negara zona euro lainnya," kata Ker Chung Yang, analis investasi senior dari Phillip Futures di Singapura.
Dilansir Global Post, Selasa (19/3/2013), minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei turun 61 sen menjadi USD108,90 per barel dalam transaksi di London, sehari setelah mencapai titik terendah dalam tiga bulan USD107,78. Sementara kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk April, naik 16 sen menjadi USD93,90 per barel.
"Minyak mentah Brent telah berada di bawah tekanan baru Selasa, karena kondisi ekonomi di Siprus membebani sentimen pasar," kata Myrto Sokou, analis dari Sucden Financial di London.
Harga patokan minyak AS pulih sederhana di New York pada Senin, 18 Maret 2013, di mana beberapa analis mengatakan perekonomian Siprus tidak memiliki dampak cukup signifikan terhadap ekonomi Eropa dan global.
"Pasar mulai mencerna fakta bahwa Siprus adalah bagian yang sangat kecil dari ekonomi Eropa," kata Gene McGillian, broker dan analis dari Tradition Energy.
Seperti diberitakan, Siprus menjatuhkan retribusi kontroversial pada tabungan bank di bawah 20.000 euro, memicu peringatan gubernur bank sentral, bahwa kesepakatan bailout zona euro dalam bahaya kehancuran.
"Pasar minyak kemungkinan akan tetap stabil selama beberapa hari berikutnya (dengan) investor terus memantau setiap spillover dari perkembangan Siprus terhadap negara-negara zona euro lainnya," kata Ker Chung Yang, analis investasi senior dari Phillip Futures di Singapura.
(dmd)