Tingkat konsumsi ikan di Kota Tegal masih rendah
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kota Tegal, Jawa Tengah (Jateng) masih rendah. Bahkan masih jauh dari konsumsi ikan nasional yang mencapai 30,48 kilogram (kg) per kapita per tahun pada 2010.
Sedangkan pada 2012, konsumsi ikan nasional mencapai 31,64 kg per kapita per tahun atau ada kenaikan 3,81 persen.
"Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat disebabkan rendahnya pendapatan masyarakat dan budaya masyarakat tentang ikan yang masih dianggap sebagai biang gatal dan lainnya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Rosalina, di Tegal, Selasa (26/3/2013).
Menurutnya, Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tegal mengaku terus mensosialisasikan pada masyarakat supaya gemar makan ikan. Seperti lomba memasak ikan, lomba cipta menu ikan dan mancing. Tetapi, tingkat konsumsi ikan belum mengalami peningkatan.
"Kami akan terus melakukan berbagai cara menumbuhkan gemar makan ikan di tengah masyarakat di Tegal. Kami akui, kendala utama rendahnya tingkat konsumsi masyarakat karena tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah," kata dia.
Upaya lain yang dilakukan yakni melakukan peningkatan gizi masyarakat dengan membudidayakan ikan, diversifikasi masakan ikan laut dan budi daya.
"Semoga ke depan, masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap protein hewani seiring perkembangan waktu. Kami juga tidak akan berhenti melakukan sosialisasi dan kampanye gemar makan ikan," ujarnya.
Rosalina mengatakan, masyarakat Tegal lebih memilih menjual ikan hasil tangkapan daripada mengonsumsi. "Pola pikir seperti ini, akan kami ubah secara perlahan-lahan. Bahwa masyarakat terlebih dulu mengonsumsi ikan, sisa baru dijual kepada masyarakat luas," jelasnya.
Sedangkan pada 2012, konsumsi ikan nasional mencapai 31,64 kg per kapita per tahun atau ada kenaikan 3,81 persen.
"Rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat disebabkan rendahnya pendapatan masyarakat dan budaya masyarakat tentang ikan yang masih dianggap sebagai biang gatal dan lainnya," kata Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Rosalina, di Tegal, Selasa (26/3/2013).
Menurutnya, Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tegal mengaku terus mensosialisasikan pada masyarakat supaya gemar makan ikan. Seperti lomba memasak ikan, lomba cipta menu ikan dan mancing. Tetapi, tingkat konsumsi ikan belum mengalami peningkatan.
"Kami akan terus melakukan berbagai cara menumbuhkan gemar makan ikan di tengah masyarakat di Tegal. Kami akui, kendala utama rendahnya tingkat konsumsi masyarakat karena tingkat pendapatan masyarakat yang masih rendah," kata dia.
Upaya lain yang dilakukan yakni melakukan peningkatan gizi masyarakat dengan membudidayakan ikan, diversifikasi masakan ikan laut dan budi daya.
"Semoga ke depan, masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap protein hewani seiring perkembangan waktu. Kami juga tidak akan berhenti melakukan sosialisasi dan kampanye gemar makan ikan," ujarnya.
Rosalina mengatakan, masyarakat Tegal lebih memilih menjual ikan hasil tangkapan daripada mengonsumsi. "Pola pikir seperti ini, akan kami ubah secara perlahan-lahan. Bahwa masyarakat terlebih dulu mengonsumsi ikan, sisa baru dijual kepada masyarakat luas," jelasnya.
(izz)