MSKY alokasikan capex USD100 juta
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mendukung pengembangan usaha perseroan tahun ini, PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD100 juta.
Direktur Keuangan MSKY, Effendi Budiman menuturkan, dana tersebut berasal dari dana sisa initial public offering (IPO), kas internal perusahaan dan pinjaman perbankan.
"Pendanaan kombinasi sebenarnya dari internal perusahaan masih cukup signifikan untuk mencukupi pengembangan usaha perseroan. Namun, memang kami ada beberapa fasilitas empat pinjaman perbankan," ujarnya di gedung MNC, Jakarta, Senin (29/4/2013).
Untuk pinjaman perbankan, lanjut Effendi, telah ada beberapa Bank yang menyatakan kesediannya memberikan fasilitas kredit seperti Bank HSBC, Bank Stand Chart, Bank Of Tokyo, dan Bank China Trust Indonesia.
"Pinjaman tersebut mudahan-mudahan akan menguntungkan bagi perusahaan ke depannya," tambah dia.
Terkait pemanfaatannya, perseroan menggunakan dana belanja modal untuk melakukan pengembangan kantor cabang tahun ini. "Sebagian besar dana capex tersebut akan dialokasikan untuk pembiayaan peralatan seperti dekoder yang dipinjamkan ke pelanggan di seluruh Indonesia," jelas Effendi.
Direktur Keuangan MSKY, Effendi Budiman menuturkan, dana tersebut berasal dari dana sisa initial public offering (IPO), kas internal perusahaan dan pinjaman perbankan.
"Pendanaan kombinasi sebenarnya dari internal perusahaan masih cukup signifikan untuk mencukupi pengembangan usaha perseroan. Namun, memang kami ada beberapa fasilitas empat pinjaman perbankan," ujarnya di gedung MNC, Jakarta, Senin (29/4/2013).
Untuk pinjaman perbankan, lanjut Effendi, telah ada beberapa Bank yang menyatakan kesediannya memberikan fasilitas kredit seperti Bank HSBC, Bank Stand Chart, Bank Of Tokyo, dan Bank China Trust Indonesia.
"Pinjaman tersebut mudahan-mudahan akan menguntungkan bagi perusahaan ke depannya," tambah dia.
Terkait pemanfaatannya, perseroan menggunakan dana belanja modal untuk melakukan pengembangan kantor cabang tahun ini. "Sebagian besar dana capex tersebut akan dialokasikan untuk pembiayaan peralatan seperti dekoder yang dipinjamkan ke pelanggan di seluruh Indonesia," jelas Effendi.
(izz)