2012, Ultrajaya bukukan pendapatan Rp2,8 T
2012, Ultrajaya bukukan pendapatan Rp2,8 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ) sepanjang tahun ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan usaha sebesar 33,81 persen menjadi Rp2,81 triliun dibanding tahun sebelumnya senilai Rp2,1 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2013) dipaparkan bahwa naiknya pendapatan usaha perseroan seiring dengan meningkatnya beban pokok penjualan sekitar 29 persen menjadi Rp1,91 triliun dari Rp1,48 triliun pada 2011.
Akibatnya, laba kotor yang dibukukan bertambah menjadi Rp901,74 miliar dari tahun 2011 senilai Rp625,71 miliar. Sementara beban penjualan naik menjadi Rp366,4 miliar dari sebelumnya Rp361,47 miliar, beban administrasi dan umum meningkat menjadi Rp82,7 miliar dari Rp82,18 miliar, kerugian selisih kurs bertambah dari Rp3,33 miliar menjadi Rp13,5 miliar.
Kendati demikian, perseroan berhasil menekan rugi penjualan aset tetap menjadi Rp14,85 miliar dari Rp16,04 miliar dan mampu membukukan laba lain-lain bersih senilai Rp5,07 miliar dibanding tahun 2011, yang mencatat rugi Rp26,05 miliar.
Ini menyebabkan laba usaha perseroan meningkat signifikan sebesar 214,2 persen menjadi Rp429,34 miliar dari tahun sebelumnya Rp136,64 miliar. Sementara laba tahun berjalan melonjak 175,15 persen menjadi Rp353,43 miliar dari Rp128,45 miliar pada 2011.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp352,97 miliar, tumbuh 174,98 persen dari Rp128,36 miliar. Adapun, laba bersih per saham dasar meningkat menjadi Rp122 dari tahun sebelumnya Rp44.
Sementara jumlah aset perseroan naik dari Rp2,18 triliun pda 2011 menjadi Rp2,42 triliun pada akhir tahun lalu, dengan total utang sebesar Rp744,27. Total utang tersebut menurun dibanding tahun 2011, yang sebesar 828,55 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2013) dipaparkan bahwa naiknya pendapatan usaha perseroan seiring dengan meningkatnya beban pokok penjualan sekitar 29 persen menjadi Rp1,91 triliun dari Rp1,48 triliun pada 2011.
Akibatnya, laba kotor yang dibukukan bertambah menjadi Rp901,74 miliar dari tahun 2011 senilai Rp625,71 miliar. Sementara beban penjualan naik menjadi Rp366,4 miliar dari sebelumnya Rp361,47 miliar, beban administrasi dan umum meningkat menjadi Rp82,7 miliar dari Rp82,18 miliar, kerugian selisih kurs bertambah dari Rp3,33 miliar menjadi Rp13,5 miliar.
Kendati demikian, perseroan berhasil menekan rugi penjualan aset tetap menjadi Rp14,85 miliar dari Rp16,04 miliar dan mampu membukukan laba lain-lain bersih senilai Rp5,07 miliar dibanding tahun 2011, yang mencatat rugi Rp26,05 miliar.
Ini menyebabkan laba usaha perseroan meningkat signifikan sebesar 214,2 persen menjadi Rp429,34 miliar dari tahun sebelumnya Rp136,64 miliar. Sementara laba tahun berjalan melonjak 175,15 persen menjadi Rp353,43 miliar dari Rp128,45 miliar pada 2011.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp352,97 miliar, tumbuh 174,98 persen dari Rp128,36 miliar. Adapun, laba bersih per saham dasar meningkat menjadi Rp122 dari tahun sebelumnya Rp44.
Sementara jumlah aset perseroan naik dari Rp2,18 triliun pda 2011 menjadi Rp2,42 triliun pada akhir tahun lalu, dengan total utang sebesar Rp744,27. Total utang tersebut menurun dibanding tahun 2011, yang sebesar 828,55 miliar.
(rna)
Explore More