Tiga kementerian dan BI diimbau stabilkan ekonomi
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru ditetapkan, Agus Martowardojo mengutarakan, otoritas moneter dan fiskal harus bekerja sama dengan baik dalam mengatasi inflasi yang tinggi.
"Saya ingin sampaikan kondisi inflasi yang cenderung tinggi, pasti harus disikapi dengan bauran kebijakan moneter dan didukung kebijakan fiskal dan riil yang harmonis. Tidak bisa satu mengambil alih dan menyelesaikan semua," ujarnya kepada Sindonews seusai sidang paripurna di gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Agus menjelaskan, lonjakan harga komoditas hortikultura yang berujung pada kenaikan angka inflasi, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus melakukan review.
Selain itu, Agus juga mengimbau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai otoritas fiskal dan BI sebagai otoritas moneter, harus saling berkoordinasi dan bersatu dalam menstabilkan ekonomi.
"Kita tahu akibat dari pembahasan hortikultura itu mungkin belum dilakukan kajian lengkap tentang persediaan barang dari waktu ke waktu di pasar. Tentu perlu Kementan dan Kemendag melakukan review, tapi juga secara bersamaan otoritas fiskal dan moneter akan lakukan koordinasi. Sehingga semua bertujuan kondisi ekonomi lebih stabil," pungkas dia.
"Saya ingin sampaikan kondisi inflasi yang cenderung tinggi, pasti harus disikapi dengan bauran kebijakan moneter dan didukung kebijakan fiskal dan riil yang harmonis. Tidak bisa satu mengambil alih dan menyelesaikan semua," ujarnya kepada Sindonews seusai sidang paripurna di gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Agus menjelaskan, lonjakan harga komoditas hortikultura yang berujung pada kenaikan angka inflasi, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus melakukan review.
Selain itu, Agus juga mengimbau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai otoritas fiskal dan BI sebagai otoritas moneter, harus saling berkoordinasi dan bersatu dalam menstabilkan ekonomi.
"Kita tahu akibat dari pembahasan hortikultura itu mungkin belum dilakukan kajian lengkap tentang persediaan barang dari waktu ke waktu di pasar. Tentu perlu Kementan dan Kemendag melakukan review, tapi juga secara bersamaan otoritas fiskal dan moneter akan lakukan koordinasi. Sehingga semua bertujuan kondisi ekonomi lebih stabil," pungkas dia.
(izz)