Maret, ICP turun jadi USD107,42/barel
A
A
A
Sindonews.com - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Maret 2013 berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, mencapai USD107,42 per barel. Ini berarti turun USD7,44 per barel dari USD114,86 pada bulan Februari 2013.
Sementara harga Minas/SLC bulan Maret 2013 mencapai USD110,33 per barel, turun USD8,32 per barel dari USD118,65 per barel pada bulan sebelumnya.
Seperti yang dikutip dalam situs Ditjen Migas, Rabu (3/4/2013), untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh adanya penurunan impor minyak mentah dari China hingga 2,4 persen, dan impor minyak mentah dari India yang juga turun hingga 0,6 persen dibandingkan impor tahun sebelumnya akibat mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Tim Harga Minyak Indonesia mengatakan penurunan harga minyak mentah Indonesia itu, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
Melemahnya kondisi perekonomian di kawasan Eropa dan AS yang diindikasikan oleh beberapa faktor. Pertama, peningkatan angka pengangguran Eropa yang mencapai 11,9 persen, penurunan GDP Perancis dan Jerman, serta memburuknya ekonomi Siprus yang memerlukan dana talangan (bailout).
Sedangkan faktor kedua, yakni Melambatnya perbaikan perekonomian AS berkaitan dengan belum tercapainya kesepakatan Kongres atas kebijakan pengeluaran Pemerintah AS.
Adapun perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret 2013, sebagai berikut:
1. WTI (Nymex) turun sebesar USD2,36 per barel, dari USD95,32 per barel menjadi USD92,96 per barel.
2. Brent (ICE) turun sebesar USD6,53 per barel, dari USD116,07 per barel menjadi USD109,54 per barel.
3. Tapis (Platts) turun sebesar USD6,87 per barel, dari USD121,78 per barel menjadi USD114,91 per barel.
4. Basket OPEC turun sebesar USD6,35 per barel, dari USD112,75 per barel menjadi USD106,40 per barel.
Sementara harga Minas/SLC bulan Maret 2013 mencapai USD110,33 per barel, turun USD8,32 per barel dari USD118,65 per barel pada bulan sebelumnya.
Seperti yang dikutip dalam situs Ditjen Migas, Rabu (3/4/2013), untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh adanya penurunan impor minyak mentah dari China hingga 2,4 persen, dan impor minyak mentah dari India yang juga turun hingga 0,6 persen dibandingkan impor tahun sebelumnya akibat mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Tim Harga Minyak Indonesia mengatakan penurunan harga minyak mentah Indonesia itu, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor.
Melemahnya kondisi perekonomian di kawasan Eropa dan AS yang diindikasikan oleh beberapa faktor. Pertama, peningkatan angka pengangguran Eropa yang mencapai 11,9 persen, penurunan GDP Perancis dan Jerman, serta memburuknya ekonomi Siprus yang memerlukan dana talangan (bailout).
Sedangkan faktor kedua, yakni Melambatnya perbaikan perekonomian AS berkaitan dengan belum tercapainya kesepakatan Kongres atas kebijakan pengeluaran Pemerintah AS.
Adapun perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret 2013, sebagai berikut:
1. WTI (Nymex) turun sebesar USD2,36 per barel, dari USD95,32 per barel menjadi USD92,96 per barel.
2. Brent (ICE) turun sebesar USD6,53 per barel, dari USD116,07 per barel menjadi USD109,54 per barel.
3. Tapis (Platts) turun sebesar USD6,87 per barel, dari USD121,78 per barel menjadi USD114,91 per barel.
4. Basket OPEC turun sebesar USD6,35 per barel, dari USD112,75 per barel menjadi USD106,40 per barel.
(gpr)