Tergerus perumahan, lahan pertanian di Sidoarjo menyusut

Jum'at, 05 April 2013 - 13:42 WIB
Tergerus perumahan,...
Tergerus perumahan, lahan pertanian di Sidoarjo menyusut
A A A
Sindonews.com - Sebagai kabupaten penyangga kota metropolis Surabaya, perkembangan perumahan dan perusahaan di Sidoarjo semakin pesat. Hal inilah yang menyebabkan lahan pertanian semakin menyusut akibat alih fungsi lahan.

Bahkan, diprediksi tak sampai sepuluh tahun ke depan lahan pertanian di Sidoarjo hanya akan tinggal 15 ribu hektar. Apalagi, kini pengembangan perumahan beralih ke arah pinggiran Sidoarjo seiring mahal dan habisnya lahan di kawasan perkotaan.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (DPPP), Handajani mengakui kalau proyek perumahan dan industri di Sidoarjo cukup pesat. Pihaknya khawatir jika tidak ada pembatasan lahan untuk perumahan akan membuat lahan pertanian habis.

Untuk mengantisipasi terkikisnya lahan persawahan berubah menjadi pemukiman, lanjut Handajani, sudah diatur dalam Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Salah satunya penggunaan lahan sawah yang dialihfungsikan menjadi pemukiman.

"Dalam Perda RTRW sudah jelas diatur kawasan mana saja yang diperbolehkan untuk pemukiman. Termasuk, kawasan murni untuk pertanian yang sekaligus areal terbuka hijau," ujar Handajani di Sidoarjo, Jumat (5/4/2013).

Saat ini lahan pertanian di Sidoarjo luasnya masih sekitar 34 ribu hektar. Ironisnya, sebagian dari jumlah lahan itu sudah dibebaskan untuk pemukiman dan perkantoran serta pabrik. Kini, lahan yang sudah dibebaskan untuk pemukiman sudah mulai digarap oleh pengembangnya.

Meski demikian, Handajani mengaku ada beberapa kawasan yang memang diperuntukkan pertanian dan tidak boleh diganggu gugat. Seperti kawasan Kecamatan Krembung, Wonoayu, Tarik, Prambon dan beberapa kawasan lainnya. Meski investor sudah masuk ke kawasan itu, areal tertentu saja yang bisa digunakan perumahan dan pabrik.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0679 seconds (0.1#10.140)