Apindo siap hadapi kenaikan harga BBM
A
A
A
Sindonews.com - Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubisdi daripada hanya membatasinya karena akan menggangu kesehatan ekonomi makro.
"Daripada kepentingan makro terganggu, kita dukung kenaikan BBM," ujar Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi di sela Musyawarah Nasional (Munas) Apindo IX, di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Menurut Sofyan, akan terjadi dampak yang berkepanjangan apabila pemerintah tetap hanya akan membatasi BBM subisidi. "Bisa-bisa perekonomian kita enggak jalan kalau dibatasi yang pasti menggangu ekonomi makro yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi kita," jelasnya.
Sofyan menuturkan, jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, pihaknya sudah siap dan menerima keputusan tersebut. "Kita menerima kenyataan akan naik dan kita pengusaha sudah siapkan bila terjadi kenaikan BBM subsidi," tambahnya.
Dia meyakinkan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari enam persen karena memiliki sumber daya manusia yang kuat. "SDM ini kuat, kalau ekonomi Indonesia kita jatuh ini salah kita. Kenapa politik ini selalu ada miss? Itu kekhawtiran kami. Kami merasakan kerja sama betul-betul dengan pemerintah dan kami ingin tetap enam persen pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
"Daripada kepentingan makro terganggu, kita dukung kenaikan BBM," ujar Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi di sela Musyawarah Nasional (Munas) Apindo IX, di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Senin (8/4/2013).
Menurut Sofyan, akan terjadi dampak yang berkepanjangan apabila pemerintah tetap hanya akan membatasi BBM subisidi. "Bisa-bisa perekonomian kita enggak jalan kalau dibatasi yang pasti menggangu ekonomi makro yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi kita," jelasnya.
Sofyan menuturkan, jika pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, pihaknya sudah siap dan menerima keputusan tersebut. "Kita menerima kenyataan akan naik dan kita pengusaha sudah siapkan bila terjadi kenaikan BBM subsidi," tambahnya.
Dia meyakinkan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari enam persen karena memiliki sumber daya manusia yang kuat. "SDM ini kuat, kalau ekonomi Indonesia kita jatuh ini salah kita. Kenapa politik ini selalu ada miss? Itu kekhawtiran kami. Kami merasakan kerja sama betul-betul dengan pemerintah dan kami ingin tetap enam persen pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
(gpr)