Asia butuh perubahan besar di sektor energi

Selasa, 09 April 2013 - 18:57 WIB
Asia butuh perubahan...
Asia butuh perubahan besar di sektor energi
A A A
Sindonews.com - Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan ke depan Asia membutuhkan perubahan besar di sektor energi. Diperkirakan pada 2035, konsumsi minyak bumi Asia akan meningkat dua kali lipat, penggunaan gas alam bertambah tiga kali lipat dan konsumsi batu bara melonjak sebesar 81 persen yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Country Economist Indonesia Resident Mission ADB, Priasto Aji mengatakan, suplai minyak bumi negara-negara Timur Tengah telah meningkat dari 11 miliar barel per pada 2012, kemudian diproyeksikan pada 2035 sebesar 31 miliar barel per hari.

“Sedangkan, Impor minyak Asia menjadi tiga kali lipat di 2035. Tanpa perubahan mendasar maka emisi karbondioksida akan meningkat sebesar 20 miliar ton,” kata Priasto dalam acara ADB Outlook 2013, di Hotel Intercontinental, Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Priasto mengungkapkan, subsidi bahan bakar fosil di Asia termasuk besar. Namun sayangnya tidak dinikmati oleh masyarakat kurang mampu. Dia menyebut lebih dari 2 persen Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) digunakan untuk subsidi di India, Indonesia dan Vietnam. Sedangkan di Bangladesh dan Pakistan sebesar 4 persen dari GDP.

“Sebesar 1,8 miliar penduduk Asia masih menggunakan kayu dan minyak tanah sebagai sumber energi serta tidak tersentuh akses listrik,” ujarnya.

Hasil kajian berkala ADB, lanjut Priasto, merekomendasikan adanya pasokan energi terbarukan seperti energi matahari dan angin. Diperkirakan 82 gigawatt dapat dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga angin dan sekitar 20 gigawatt dari pembangkit listrik tenaga surya.

Menurut dia, kedua jenis pembangkit ini bisa digunakan untuk mengaliri listrik di daerah terpencil. “Potensinya sangat besar dan lagi pula Asia kan pembuat peralatan pembangkit tenaga surya,” katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8095 seconds (0.1#10.140)