Jepang diperingatkan dampak pembelian obligasi

Rabu, 10 April 2013 - 12:49 WIB
Jepang diperingatkan...
Jepang diperingatkan dampak pembelian obligasi
A A A
Sindonews.com - Naiknya hasil obligasi Jepang menjadi tantangan terbesar bagi kampanye Perdana Menteri Shinzo Abe dalam menghidupkan kembali ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.

"Titik terlemah Abenomics (julukan ekonomi Abe) akan datang saat perekonomian pulih, tekanan pada hasil akan naik dan obligasi akan dijual," kata Eiji Hirano, mantan pejabat hubungan internasional di BoJ (2002-2006), seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (10/4/2013).

"Jika itu terjadi, BoJ tidak mungkin dapat menghentikan meningkatnya yield dengan membeli lebih banyak obligasi, dan meningkatkan pembelian bisa menimbulkan kekhawatiran, bahwa bank sentral adalah pembiayaan pemerintah," terangnya.

Seperti diketahui, bank sentral pekan lalu telah mengeluarkan stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka melipatgandakan basis moneter dalam waktu dua tahun untuk meningkatkan harga dan upah serta mengakhiri deflasi.

Janji Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda untuk membeli obligasi dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mendorong saham dan yen ke level terendah dalam empat tahun.

"Yang paling penting bagi Jepang adalah strategi pertumbuhan Abe, tetapi implementasinya membutuhkan kabinet yang kuat dengan persetujuan yang tinggi," kata Hirano, 62, wakil presiden eksekutif Toyota Financial Services Corp di Tokyo.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)