Meneg PP dan PA gali potensi bisnis perempuan Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP dan PA) Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan, pada usia 25 tahun keatas adalah usia produktif seorang wanita untuk melakukan bisnis wirausaha yang mandiri dan kreatif.
Menurutnya, kematangan umur untuk bertanggung jawab sangat terlihat. Berbeda dengan usia sekitar 18-24 yang mencari jati diri.
“Kematang itu ada di usia 25, di sanalah seorang perempuan bisa mematangkan niatnya dan menjalankannya termasuk menjalankan bisnis wirausaha,” ujarnya saat ditemui dalam konfrensi pers di Gedung Kemeneg PP dan PA di Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Linda mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 25,5 juta usaha industri. 39 persen dikelola oleh perempuan dan 70 persen persen dari industri tersebut karyawannya adalah perempuan. Artinya, peran perempuan dalam industri dan wirausaha saangatlah signifikan.
Menurutnya, perempuan mampu melaksanakan usaha mandiri yang biasa dikelola oleh laki-laki. “Perempuan bisa mandiri membangun kesejahteraan di rumah tangganya dengan membuka wirausaha,” papar Linda.
Untuk itu, lanjut dia, Kemeneg PP dan PA mengadakan Indonesia Womenpreneur yang akan dilaksankan sekitar 6-8 September di Bali. Perlombaan ini merupakan wadah untuk perempuan Indonesia yang sudah memiliki bisnis wirausaha maupun yang baru merintis bisnis wirausaha. Tentunya, kompetisi ini tidak bisa dilakukan sendiri, peran swasta dalam mendukung peningkatan peran wirausaha perempuan di Indonesia
“Pelaksanaan ini merupakan cara kementerian dalam memberikan fasilitas yang dibatu pihak swasta untuk menigkatkan taraf perekonomian di Indonesia,” kata dia.
Dia berharap kompetisi ini menjadi inspirasi kepada perempuan untuk membangun usaha mandiri. Lanjutnya, tentunya dalam membangun usaha banyak ditemukan kendala di lapangan seperti penguasaan teknologi untuk mengembangkan usaha yang dirintis dalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi terkait itu.
Selain itu, management marketing juga harus dipelajari dan dipahami karena hal ini merupakan dasar dalam membangun bisnis wirausaha.
Menurutnya, kematangan umur untuk bertanggung jawab sangat terlihat. Berbeda dengan usia sekitar 18-24 yang mencari jati diri.
“Kematang itu ada di usia 25, di sanalah seorang perempuan bisa mematangkan niatnya dan menjalankannya termasuk menjalankan bisnis wirausaha,” ujarnya saat ditemui dalam konfrensi pers di Gedung Kemeneg PP dan PA di Jakarta, Rabu (10/4/2013).
Linda mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 25,5 juta usaha industri. 39 persen dikelola oleh perempuan dan 70 persen persen dari industri tersebut karyawannya adalah perempuan. Artinya, peran perempuan dalam industri dan wirausaha saangatlah signifikan.
Menurutnya, perempuan mampu melaksanakan usaha mandiri yang biasa dikelola oleh laki-laki. “Perempuan bisa mandiri membangun kesejahteraan di rumah tangganya dengan membuka wirausaha,” papar Linda.
Untuk itu, lanjut dia, Kemeneg PP dan PA mengadakan Indonesia Womenpreneur yang akan dilaksankan sekitar 6-8 September di Bali. Perlombaan ini merupakan wadah untuk perempuan Indonesia yang sudah memiliki bisnis wirausaha maupun yang baru merintis bisnis wirausaha. Tentunya, kompetisi ini tidak bisa dilakukan sendiri, peran swasta dalam mendukung peningkatan peran wirausaha perempuan di Indonesia
“Pelaksanaan ini merupakan cara kementerian dalam memberikan fasilitas yang dibatu pihak swasta untuk menigkatkan taraf perekonomian di Indonesia,” kata dia.
Dia berharap kompetisi ini menjadi inspirasi kepada perempuan untuk membangun usaha mandiri. Lanjutnya, tentunya dalam membangun usaha banyak ditemukan kendala di lapangan seperti penguasaan teknologi untuk mengembangkan usaha yang dirintis dalam berkomunikasi dan menyebarkan informasi terkait itu.
Selain itu, management marketing juga harus dipelajari dan dipahami karena hal ini merupakan dasar dalam membangun bisnis wirausaha.
(gpr)