Kebijakan berjalan, inflasi akan menjadi deflasi
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Bidang Moneter, Hartadi Sarwono mengatakan, inflasi yang disebabkan bahan pangan akan segera menurun dan bahkan menjadi deflasi karena beberapa kebijakan pemerintah mulai berjalan.
"Memang ada inflasi dari bahan pangan, tetapi apabila nanti beberapa policy pemerintah menunjukkan hasilnya, inflasi akan menurun dengan sendirinya bahkan pasokan bahan pangan bisa normal dan akan terjadi deflasi hingga jangka menengah dan panjang," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Hartadi menjelaskan inflasi dari ketersediaan bahan pangan ini ke depannya bisa diatur dengan baik dan tidak memerlukan kebijakan moneter, tetapi menggunakan kebijakan yang bersifat taktikal.
"Inflasi bisa di-manage dengn baik dan tidak perlu kebijakan moneter tetapi perlu kebijakan yang bersifat taktikal yaitu memeperkuat operasi moneter dengan menyerap ekses likuiditas yang lebih besar," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengatakan, inflasi sekarang bukanlah fenomena moneter, tetapi dikarenakan suplai bahan pangan. Karena itu, dia percaya hal ini bersifat sementara.
"Memang inflasi sekarang sudah 5,9 persen year on year (yoy), tetapi kita tetap melihat inflasi bukan fenomena moneter tetapi karena suplai bahan makanan terganggu karena pelaksanaan perubahan kegiatan yang kurang optimal dalam persiapan," ujarnya.
"Memang ada inflasi dari bahan pangan, tetapi apabila nanti beberapa policy pemerintah menunjukkan hasilnya, inflasi akan menurun dengan sendirinya bahkan pasokan bahan pangan bisa normal dan akan terjadi deflasi hingga jangka menengah dan panjang," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (11/4/2013).
Hartadi menjelaskan inflasi dari ketersediaan bahan pangan ini ke depannya bisa diatur dengan baik dan tidak memerlukan kebijakan moneter, tetapi menggunakan kebijakan yang bersifat taktikal.
"Inflasi bisa di-manage dengn baik dan tidak perlu kebijakan moneter tetapi perlu kebijakan yang bersifat taktikal yaitu memeperkuat operasi moneter dengan menyerap ekses likuiditas yang lebih besar," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution mengatakan, inflasi sekarang bukanlah fenomena moneter, tetapi dikarenakan suplai bahan pangan. Karena itu, dia percaya hal ini bersifat sementara.
"Memang inflasi sekarang sudah 5,9 persen year on year (yoy), tetapi kita tetap melihat inflasi bukan fenomena moneter tetapi karena suplai bahan makanan terganggu karena pelaksanaan perubahan kegiatan yang kurang optimal dalam persiapan," ujarnya.
(gpr)