Tingkatkan daya saing, Jamsostek gencar pelatihan K3

Senin, 15 April 2013 - 08:42 WIB
Tingkatkan daya saing,...
Tingkatkan daya saing, Jamsostek gencar pelatihan K3
A A A
Sindonews.com - Guna meningkatkan daya saing industri Tanah Air di kancah internasional, PT Jamsostek (Persero) melalui berbagai manfaat tambahannya terus berupaya memfasilitasi pesertanya dalam upaya mencapai derajat yang lebih tinggi pada penyelenggaraan usaha yang berdaya saing tinggi.

Kepala PT Jamsostek (Persero) cabang Tanjung Priok, Muhammad Akip mengungkapkan, salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing tersebut adalah dengan menekan tingkat kecelakaan di lingkungan kerja yang akan mengganggu akitivitas produksi perusahaan.

Sayangnya, upaya menekan kecelakaan kerja tersebut masih belum optimal. "Sumber kecelakaan kerja masih didominasi akibat kelalaian kerja dan terkena mesin saat bekerja. Artinya, program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) belum maksimal. Karena itu, PT Jamsostek berkewajiban memberikan manfaat tambahan sehingga diharapkan dapat menekan tingkat kecelakaan di perusahaan," tegas Akip kepada Sindonews, belum lama ini.

Dari catatannya, Akip menyebutkan, sebanyak 677 kejadian kecelakaan kerja dar total 696 kasus yang dilaporkan adalah kecelakaan kerja yang disebabkan karena pengamanan tidak sempurna, lupa atau lalai.

"Jadi kebanyakan mereka bukan tidak tahu atau tidak menggunakan APD (alat pelindung diri). Mereka tetap pakai, tapi pemakaiannya tidak sempurna," kata Akip.

Untuk itu, guna merespon masih tingginya jumlah klaim kecelakaan kerja tersebut, menurut Akip, perlu disosialisasikan secara serius ke depannya kepada seluruh pekerja, yang tercatat sebagai peserta Jamsostek.

Sebagai realisasi atas komitmen Jamsostek tersebut, lanjut Akip, pihaknya telah menyelenggarakan pelatihan dasar K3 yang bekerja sama dengan PT Surveyor Indonesia dan berlokasi di Grand Wizz Hotel Jakarta pada Rabu (10/4/2013) lalu.

"Dari sebanyak 280.582 tenaga kerja yang menjadi peserta di Jamsotek cabang Tanjung Priok, kasus kecelakaan kerja paling banyak terjadi yakni mencapai 376 kasus, sehingga pelatihan tahap I ini diharapkan pada 2013 perusahaan peserta Jamsostek dapat mengurangi klaim kecelakaan kerja atau zero accident," tuturnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6587 seconds (0.1#10.140)