Jateng siap menyambut berlakunya BPJS
A
A
A
Sindonews.com - Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyambut baik berlakunya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada 1 Januari 2014 mendatang. Saat ini, provinsi yang terdiri dari 35 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 30 juta jiwa tersebut sudah menyiapkan berbagai hal terkait pemberlakukan progam yang digulirkan pemerintah pusat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Anung Sugihantono mengatakan, jajarannya juga sudah siap menyambut berlakunya BPJS. Salah satu bentuk perbaikan pelayanan kesehatan seiring BPJS, kata Anung, sejumlah rumah sakit di Jateng akan menambah tempat tidur dengan total mencapai 600 unit.
“Intinya untuk perbaikan pelayanan kesehatan kita pasti siap,” kata Anung di Pati, Jawa Tengah, Senin (15/4/2013).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng, dr Djoko Widiarto mengatakan, pihaknya dan serta perhimpunan dokter spesialis di provinsi ini juga berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada siapapun yang berobat.
Djoko sendiri mengakui jika hingga kini masih ada warga miskin yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan secara maksimal karena berbagai macam alasan. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan BPJS secara profesional.
"Prinsipnya siapapun yang berobat harus dilayani secara maksimal tanpa dibeda-bedakan," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Anung Sugihantono mengatakan, jajarannya juga sudah siap menyambut berlakunya BPJS. Salah satu bentuk perbaikan pelayanan kesehatan seiring BPJS, kata Anung, sejumlah rumah sakit di Jateng akan menambah tempat tidur dengan total mencapai 600 unit.
“Intinya untuk perbaikan pelayanan kesehatan kita pasti siap,” kata Anung di Pati, Jawa Tengah, Senin (15/4/2013).
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng, dr Djoko Widiarto mengatakan, pihaknya dan serta perhimpunan dokter spesialis di provinsi ini juga berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada siapapun yang berobat.
Djoko sendiri mengakui jika hingga kini masih ada warga miskin yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan secara maksimal karena berbagai macam alasan. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan BPJS secara profesional.
"Prinsipnya siapapun yang berobat harus dilayani secara maksimal tanpa dibeda-bedakan," tandasnya.
(gpr)