Inflasi terjadi di semua daerah
A
A
A
Sindonews.com - Asisten Deputi Ekonomi dan Keuangan Daerah Kementerian Koordinator Perekonomian, Sartono mengatakan, tekanan inflasi yang terjadi belakangan ini hampir merata di semua daerah di Indonesia.
Menurutnya, inflasi hampir merata terjadi di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Tekanan inflasi salah satunya disebabkan berlakunya sejumlah regulasi. Salah satunya pengaturan distribusi impor produk hortikultura di lima titik pelabuhan dan bandara.
"Memang untuk masalah itu saat ini sedang di kaji. Tapi soal di cabut atau tidaknya, itu keputusan sulit," katanya usai menghadiri pertemuan dengan Forum Koordinasi Pengendali Inflasi (FKPI) Jabar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jabar Banten, Senin (15/4/2013).
Pemerintah, lanjut dia, saat ini berencana melakukan neraca stok semua komoditas. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat diketahui ketersediaan komoditas di Indonesia. Seperti buah, bawang putih, bawang merah, cabai, kedelai, dan lainnya. Data tersebut bisa menjadi acuan kuota impor.
Seperti diberitakan sebelumnya, langkah pengendalian inflasi di Jabar perlu dilakukan melihat kontribusi Jabar dan DKI Jakarta terhadap angka inflasi nasional lebih dari 60 perssen.
Deputi Direktur Humas dan Kajian Ekonomi Bank Indonesia wilayah VI Jabar Banten, Rahmat Dwisaputra mengakui, target inflasi Jabar sekitar 4,5 persen akan terlampaui.
Dia berharap, pemerintah segera mengambil langkah setrategis agar inflasi lebih terkendali. Datangnya musim panan raya pada April 2013 diharapkan mengurangi tekanan inflasi bulan ini.
Menurutnya, inflasi hampir merata terjadi di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Tekanan inflasi salah satunya disebabkan berlakunya sejumlah regulasi. Salah satunya pengaturan distribusi impor produk hortikultura di lima titik pelabuhan dan bandara.
"Memang untuk masalah itu saat ini sedang di kaji. Tapi soal di cabut atau tidaknya, itu keputusan sulit," katanya usai menghadiri pertemuan dengan Forum Koordinasi Pengendali Inflasi (FKPI) Jabar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Jabar Banten, Senin (15/4/2013).
Pemerintah, lanjut dia, saat ini berencana melakukan neraca stok semua komoditas. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat diketahui ketersediaan komoditas di Indonesia. Seperti buah, bawang putih, bawang merah, cabai, kedelai, dan lainnya. Data tersebut bisa menjadi acuan kuota impor.
Seperti diberitakan sebelumnya, langkah pengendalian inflasi di Jabar perlu dilakukan melihat kontribusi Jabar dan DKI Jakarta terhadap angka inflasi nasional lebih dari 60 perssen.
Deputi Direktur Humas dan Kajian Ekonomi Bank Indonesia wilayah VI Jabar Banten, Rahmat Dwisaputra mengakui, target inflasi Jabar sekitar 4,5 persen akan terlampaui.
Dia berharap, pemerintah segera mengambil langkah setrategis agar inflasi lebih terkendali. Datangnya musim panan raya pada April 2013 diharapkan mengurangi tekanan inflasi bulan ini.
(izz)