Bank Mandiri akan kumpulkan 200 nasabah korporasi
A
A
A
Sindonews.com - Senior Vice President Corporate PT Bank Mandiri, Kartini Sally mengatakan, pihaknya akan mengundang 200 perusahaan yang rata-rata nasabah Bank Mandiri untuk menghadiri CFO Forum 2013 dengan tema Investing for Innovation pada hari Senin, 22 April 2013 di hotel Ritz Carlton Pacific Place.
"Acara ini merupakan sharing dengan korporasi besar mengenai usaha menjalankan bisnis dan langkah inovasi di tengah persaingan bisnis. Kami mengundang nasabah bank mandiri semua, yang terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN," ujarnya di gedung Bank Mandiri, Jakarta (15/4/2013).
Di kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri, Destry Damayanti mengatakan, CFO Forum ini adalah kunci keberhasilan perusahaan dalam negeri dalam berinovasi karena Indonesia masih merupakan hotspot investasi bagi investor.
"Namun demikian global competitiveness Indonesia masih berada pada urutan 50, basic requirement-nya pun masih rendah," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia dalam negara dengan kategori Efficiency Driven yang berorientasi mengefisienkan WEF menempatkan Indonesia efficeiency usaha dan investasi dan belum menginjak stage berikutnya yaitu innovation driven.
"Setelah stage ini (Efficiency Driven) adalah innovation driven yang mana yang termasuk dalam kategori ini adalah negara-negara maju serta berbasis inovasi. Yang menjadi pokok adalah inovasi perusahaan dan businness sophistication di mana ketika ukuran perusahaan dan ekonomi semakin besar tentunya diperlukan inovasi dalam melanjutkan ini," paparnya.
"Acara ini merupakan sharing dengan korporasi besar mengenai usaha menjalankan bisnis dan langkah inovasi di tengah persaingan bisnis. Kami mengundang nasabah bank mandiri semua, yang terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN," ujarnya di gedung Bank Mandiri, Jakarta (15/4/2013).
Di kesempatan yang sama, Chief Economist Bank Mandiri, Destry Damayanti mengatakan, CFO Forum ini adalah kunci keberhasilan perusahaan dalam negeri dalam berinovasi karena Indonesia masih merupakan hotspot investasi bagi investor.
"Namun demikian global competitiveness Indonesia masih berada pada urutan 50, basic requirement-nya pun masih rendah," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia dalam negara dengan kategori Efficiency Driven yang berorientasi mengefisienkan WEF menempatkan Indonesia efficeiency usaha dan investasi dan belum menginjak stage berikutnya yaitu innovation driven.
"Setelah stage ini (Efficiency Driven) adalah innovation driven yang mana yang termasuk dalam kategori ini adalah negara-negara maju serta berbasis inovasi. Yang menjadi pokok adalah inovasi perusahaan dan businness sophistication di mana ketika ukuran perusahaan dan ekonomi semakin besar tentunya diperlukan inovasi dalam melanjutkan ini," paparnya.
(gpr)