Harga emas dunia terpuruk dalam 30 tahun
A
A
A
Sindonews.com - Harga emas hari ini kembali merugi, sebagai kemerosotan terburuk dalam 30 tahun. Aksi investor melepas saham dan komoditas lainnya, menyusul data pertumbuhan China yang lemah dan rencana Siprus menjual cadangan aset.
Dilansir dari Global Post, Selasa (16/4/2013), para analis mengatakan, penurunan 13 persen pada harga antara pembukaan Jumat dan penutupan Senin menunjukkan 12 tahun bull-run emas sudah berakhir, dengan investor berpaling dari logam, yang secara tradisional terlindung dari inflasi.
Pada pukul 05.35 GMT di Asia, harga satu ons emas sebesar USD1,360.99. Komoditas menikmati tumpangan setelah tenggelam ke level USD1,338.00 pada satu titik di New York pada hari Senin - jatuh 10,9 persen, sebagai kemerosotan tajam sejak 1983.
Investor ketakutan setelah China merilis data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi nomor dua dunia itu melambat pada kuartal pertama 2013, menjadi 7,7 persen, di bawah perkiraan sebesar 8,0 persen.
Berita itu juga melanda pasar modal, dan komoditas lainnya, seperti kontrak Mei untuk minyak mentah Brent jatuh di bawah USD100 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2012.
"Kecepatan dan perluasan penjualan berhenti, hingga semua orang terkejut. Selama sisa minggu akan terlihat cukup bearish," kata Kelly Teoh, analis pasar dari IG Markets di Singapura.
"Emas memiliki jangka 12 tahun dengan sangat baik. Tetapi, jika Anda sedang memegang posisi dan melihat mendapatkan hasil yang lebih baik di pasar tunai, itu langkah alami," tambah Teoh.
Dilansir dari Global Post, Selasa (16/4/2013), para analis mengatakan, penurunan 13 persen pada harga antara pembukaan Jumat dan penutupan Senin menunjukkan 12 tahun bull-run emas sudah berakhir, dengan investor berpaling dari logam, yang secara tradisional terlindung dari inflasi.
Pada pukul 05.35 GMT di Asia, harga satu ons emas sebesar USD1,360.99. Komoditas menikmati tumpangan setelah tenggelam ke level USD1,338.00 pada satu titik di New York pada hari Senin - jatuh 10,9 persen, sebagai kemerosotan tajam sejak 1983.
Investor ketakutan setelah China merilis data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi nomor dua dunia itu melambat pada kuartal pertama 2013, menjadi 7,7 persen, di bawah perkiraan sebesar 8,0 persen.
Berita itu juga melanda pasar modal, dan komoditas lainnya, seperti kontrak Mei untuk minyak mentah Brent jatuh di bawah USD100 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2012.
"Kecepatan dan perluasan penjualan berhenti, hingga semua orang terkejut. Selama sisa minggu akan terlihat cukup bearish," kata Kelly Teoh, analis pasar dari IG Markets di Singapura.
"Emas memiliki jangka 12 tahun dengan sangat baik. Tetapi, jika Anda sedang memegang posisi dan melihat mendapatkan hasil yang lebih baik di pasar tunai, itu langkah alami," tambah Teoh.
(dmd)